Harga Minyak Pulih dari Koreksi Beruntun, Melesat 3 Persen
IDXChannel – Harga minyak dunia menguat tajam pada Rabu (7/8/2024), usai melemah dalam beberapa hari, ditopang sentimen ketegangan di Timur Tengah dan laporan yang menunjukkan penurunan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent naik signifikan 3,21 persen secara harian ke USD78,55 per barel, sedangkan minyak mentah jenis WTI menguat 3,63 persen ke level USD75,42 per barel.
Kendati rebound, dua kontrak berjangka tersebut masih cenderung melemah sejak awal Juli lalu.
Kenaikan minyak pada Rabu terjadi di tengah ketegangan tinggi di Timur Tengah, seiring Iran diperkirakan akan membalas terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Tehran pekan lalu.
The Washington Post melaporkan bahwa Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang memindahkan aset angkatan laut tambahan lebih dekat ke Israel untuk melindungi negara tersebut dari serangan yang diproyeksikan akan segera terjadi.
"Minyak mentah berusaha untuk konsolidasi setelah jatuh ke titik terendah dalam tujuh bulan, dengan level support pada Brent di sekitar USD75 tetap bertahan di tengah kekhawatiran pasokan dan pemulihan pasar," tulis Saxo Bank dalam laporan mereka, dikutip MT Newswires, Rabu (7/8).
"Kekhawatiran yang meningkat tentang gangguan pasokan berasal dari ketegangan yang memburuk di Timur Tengah, terutama ancaman Iran terhadap Israel dan AS,” kata Saxo Bank.
Dalam survei mingguan, Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan persediaan minyak AS turun sebanyak 3,7 juta barel pekan lalu, jauh melebihi perkiraan konsensus untuk penurunan sebesar 0,7 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Reuters.
Penurunan ini bertentangan dengan laporan survei American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa yang melaporkan persediaan minyak AS naik sebesar 0,18 juta barel pekan lalu.
Permintaan yang lemah dari China, sebagai importir minyak nomor satu, telah menahan harga minyak. Data ekonomi menunjukkan bahwa impor minyak negara tersebut pada Juni rata-rata 9,97 juta barel per hari, 3 persen di bawah tingkat Juni 2023.
"Meski penurunan permintaan akibat COVID-19 belum sepenuhnya pulih, impor minyak tahun ini mengecewakan," tulis ANZ Bank.
"Namun, harga minyak yang lebih rendah dan kemungkinan pemulihan tingkat operasi kilang dapat meningkatkan impor minyak mentah pada bulan-bulan akhir Q3,” kata ANZ Bank. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.