Bursa Asia Menguat, Nikkei Rebound Ikuti Wall Street

IDXChannel – Bursa saham asia cenderung naik di awal perdagangan Jumat (9/8/2024) seiring dengan penurunan klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan pasar yang turut meredakan kekhawatiran resesi.

Menurut data pasar, pukul 08.54 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,62 persen, setelah terkoreksi 0,74 persen kemarin. Pelemahan yen juga memberikan sedikit kelegaan di pasar Asia.

Baca Juga:

Minyak Naik Dua Hari Beruntun di Tengah Meningkatnya Tensi Timur Tengah

Kemudian, Hang Seng Index Hong Kong tumbuh 1,31 persen, Shanghai Composite Index terapresiasi 0,28 persen, KOSPI Korea Selatan terangkat 1,40 persen, dan ASX 200 Australia meningkat 1,12 persen.

Data pengangguran terbaru di Negeri Paman Sam menunjukkan, kekhawatiran tentang kemungkinan ekonomi AS mengalami perlambatan yang tajam mungkin terlalu berlebihan, dan pelemahan bertahap di pasar tenaga kerja tetap terjadi.

Baca Juga:

Xolare (SOLA) Raih Kontrak Bangun Jalan Angkutan Batu Bara, Nilainya Rp49 Miliar

Rebound Nikkei ini terjadi setelah lonjakan bursa saham AS alias Wall Street semalam. Indeks Nasdaq dan S&P 500 masing-masing ditutup naik lebih dari 2 persen pada Kamis.

"Prospek pertumbuhan AS yang lebih baik dari yang diperkirakan dan yen yang lebih lemah membatasi risiko fundamental dan teknis yang menyebabkan volatilitas ekstrem pada awal minggu," kata analis pasar keuangan senior di Capital.com Kyle Rodda, dikutip Reuters, Jumat (9/8).

Baca Juga:

Harga Emas Antam (ANTM) Naik Lagi Rp10 Ribu per Gram Jelang Akhir Pekan

Mata uang yen diperdagangkan pada JPY147,275 per USD.

Perdagangan belakangan ini cukup bergejolak setelah pergerakan besar yang mengguncang pasar saham Jepang awal pekan ini.

Kekhawatiran resesi AS dan penutupan posisi (unwinding) investasi dengan skema carry trade yen memicu sell-off di pasar global pada Senin.

Perubahan sikap hawkish oleh Bank of Japan (BOJ) pekan lalu menimbulkan kekhawatiran tentang seberapa cepat bank sentral Negeri Sakura tersebut akan mengetatkan kebijakan moneter, mendorong wakil gubernur bank tersebut untuk melakukan klarifikasi demi menenangkan pasar pada Rabu. (Aldo Fernando)