Note

Lo Kheng Hong: Saham ABMM Lebih Murah daripada BREN

· Views 30
Lo Kheng Hong: Saham ABMM Lebih Murah daripada BREN
Lo Kheng Hong: Saham ABMM Lebih Murah daripada BREN. (Foto: Lo Kheng Hong di Tambang ABMM)

IDXChannel – Investor kondang Lo Kheng Hong (LKH) belum berhenti mengakumulasi saham PT ABM Investama Tbk (ABMM). Dalam aksi borong terbarunya, sang Warren Buffett Indonesia itu membandingkan saham jagoannya dengan emiten milik Prajogo Pangestu.

Lo Kheng Hong menjelaskan, pembelian berulang yang dia lakukan di ABMM didasarkan pada pertimbangan bahwa emiten tersebut memiliki laba yang lebih besar dibandingkan emiten geotermal taipan Prajogo PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Baca Juga:
Lo Kheng Hong: Saham ABMM Lebih Murah daripada BREN Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan

“Saya tambah beli saham ABMM karena laba ABMM lebih besar dari laba BREN yang kapitalisasi pasarnya Rp1.080 triliun,” kata Lo Kheng Hong kepada IDXChannel.com, Selasa (6/8/2024).

Lo Kheng Hong pun memberikan data laba ABMM di kuartal I-2024 yang sebesar Rp802 miliar, jauh di atas BREN yang hanya Rp457 miliar pada periode yang sama.

Baca Juga:
Lo Kheng Hong: Saham ABMM Lebih Murah daripada BREN Kantongi Laba Rp938,44 Miliar, Barito Renewables (BREN) Optimalkan Aset Geothermal

Wajar saja, BREN sempat menjadi salah satu saham idola investor alias hot stock seiring kenaikannya yang luar biasa yang turut melambungkan kapitalisasi pasarnya (market cap) ke angkasa—bahkan, sempat di urutan pertama, mengalahkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

“Kapitalisasi pasar ABMM hanya Rp10,2 triliun,” kata LKH, mencoba membandingkannya dengan market cap BREN yang di atas Rp1.000 triliun.

Baca Juga:
Lo Kheng Hong: Saham ABMM Lebih Murah daripada BREN Lo Kheng Hong Terus Cicil Beli ABMM, Terbaru Sebanyak 411 Ribu Saham

Ketika ditanya soal perbandingan ABMM dengan emiten batu bara lainnya, macam ADRO hingga ITMG, LKH menilai, saham yang dia pegang memiliki valuasi paling murah—terutama apabila ditilik dengan rasio populer macam price-to earnings ratio (PER atawa P/E ratio).

“Kalau lihat dari PER-nya, ABMM terendah,” kata Lo Kheng Hong saat dihubungi, Jumat (9/8/2024).

Informasi saja, ABMM saat ini diperdagangkan 3,24 kali di atas laba per saham perusahaan. Angka tersebut lebih murah tinimbang peers-nya, seperti ADRO dengan PER 4,29 kali, ITMG 7,46 kali, PTBA 7,34 kali, GEMS 4,89 kali, BUMI 9,96 kali, hingga UNTR 4,83 kali.

Apalagi, apabila ABMM dibandingkan dengan BREN, yang memiliki angka PER yang sudah meroket ke planet lain.

"ABMM lebih murah dari BREN," kata Pak Lo. 

PER BREN saat ini mencapai 580,98 kali, sangat tinggi—dan artinya, sangat mahal dari kacamata value investor—imbas lonjakan harga yang luar biasa semenjak melantai di bursa pada 9 Oktober 2023.

Cicil Beli selama 2024

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong membeli 411 ribu saham ABMM pada 7 Agustus 2024. Dengan demikian, kini LKH mengoleksi 142,15 juta saham ABMM atau setara dengan 5,16 persen dari total saham yang dikeluarkan perseroan.

Sebelumnya, LKH membeli 70 ribu saham ABMM pada 5 Agustus 2024 dan 504 ribu saham emiten batu bara tersebut pada 2 Agustus 2024.

Pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia tersebut terbilang rajin membeli saham ABMM belakangan ini.

Selama Juli 2024, pria yang akrab disapa Pak Lo tersebut, sudah lima kali membeli saham ABMM.Kemudian, pada 31 Juli 2024, LKH memborong 710 ribu saham dan pada 29 Juli 2024 sebanyak 530 ribu saham ABMM.

Sementara, sejak April 2024, Lo Kheng Hong sudah menambah kepemilikan atas saham ABMM sebanyak 19 kali.

Pada awal April lalu, nama Lo Kheng Hong resmi masuk ke dalam daftar pemegang saham di atas 5 persen di ABMM.

Sejak 2021

Lo Kheng Hong mengaku membeli saham emiten batu bara tersebut sedikit demi sedikit semenjak sekitar 3 tahun silam.

“Saya membeli [saham ABMM] dengan mencicil dari 2021,” jelas Lo Kheng Hong saat dihubungi IDXChannel.com, pada 4 April 2024.

Kala itu, saat ditanya mengenai alasan dirinya terus mengakumulasi saham ABMM, LKH menyebut, hal tersebut karena dia percaya bahwa batu bara masih sangat dibutuhkan di masa depan.

Bahkan, Pak Lo, demikian dia akrab disapa, berharap saham ABMM bisa mengikuti jejak PT United Tractors Tbk (UNTR).

“Harapan saya ke depan, semoga ABMM bisa menjadi seperti UNTR,” ujarnya.

Memori UNTR

Maklum, Lo Kheng Hong memiliki memori indah bersama UNTR, yang notabene merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (ASII).

Singkat kisah, dikutip dari penjelasan di website lukassetiaatmaja.com (30 Mei 2019), LKH sempat membeli UNTR pada 1998 saat Bursa Efek Jakarta (sebelum berubah menjadi Bursa Efek Indonesia [BEI]) rontok (crash) waktu itu.

Pria yang sempat bekerja di sebuah bank tersebut mulanya membeli UNTR di harga Rp250 per saham dengan modal waktu itu Rp1,5 miliar.

Berkat kesabaran dan keyakinan tingginya, LKH berhasil meraup keuntungan hingga 5.900 persen atau Rp90 miliar di UNTR saat dirinya menjual saham tersebut di harga Rp15.000 per saham pada 2004.

UNTR, yang merupakan salah satu pemain utama di sektor pertambangan hingga energi, kini dibanderol di harga Rp24.700 per saham. Kapitalisasi pasar (market cap) UNTR mencapai Rp92,13 triliun, terbesar ke-20 di bursa. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.