Note

Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel?

· Views 16
Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel?
Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia menguat selama sepekan lalu, didorong oleh ketegangan geopolitik dan potensi bangkitnya permintaan dari China setelah negara tersebut melaporkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada Juli.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 2,45 persen dalam sepekan lalu, ditutup di USD79,52 per barel.

Baca Juga:
Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel? OJK Tingkatkan Keterbukaan Informasi dan Pengawasan pada Obligasi dan Sukuk Daerah

Secara teknikal, dalam chart harian Brent saat ini berusaha menguji area resistance di level 79,92-80,00. Penembusan ke atas level tersebut akan membawa Brent menuju area 81-81,80.

Sedangkan, futures minyak WTI naik 3,76 persen dalam sepekan usai ditutup di USD76,82 per barel pada Jumat (9/8) pekan lalu.

Baca Juga:
Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel? IHSG Rawan Koreksi, Pantau Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini

Kenaikan ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik yang tetap tinggi, terutama sementara Israel menunggu tanggapan Iran terhadap pembunuhan seorang pejabat senior kelompok militan Hamas di Tehran dua pekan lalu.

Pemimpin senior Iran mengancam akan membalas Israel untuk serangan udara mematikan tersebut, yang dapat memicu konflik lebih luas di Timur Tengah dan mengancam pasokan minyak di Teluk Persia.

Baca Juga:
Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel? IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Simak Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini

"Seiring dengan meredanya penjualan minyak yang didorong sentimen, para trader kembali memperhatikan risiko pasokan, terutama di Timur Tengah," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Jumat (9/8).

Penguatan harga minyak tersebut juga didorong oleh data ekonomi yang positif dan indikasi dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) bahwa mereka mungkin akan menurunkan suku bunga secepatnya pada September, yang meredakan beberapa kekhawatiran tentang permintaan.

Kenaikan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di China pada Juli turut mendukung harga minyak, dengan harapan ekonomi negara pengimpor terbesar ini pulih dari krisis utang properti, meskipun kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh harga daging babi yang lebih tinggi.

"CPI tahunan untuk Juli mencapai 0,5 persen dan juga 0,5 persen secara bulanan, mengalahkan perkiraan 0,3 persen untuk keduanya. Ada juga pembacaan PPI yang lebih baik dengan penurunan -0,8 persen dibandingkan dengan -0,9 persen, yang mungkin tidak signifikan sebagai pendorong, tetapi di China, setiap berita positif bisa dianggap sebagai angin segar di tengah kondisi yang buruk," kata PVM Oil Associates. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.