Minyak Naik Pekan Lalu, Mampukah Brent Balik ke Atas USD80 per Barel?
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia menguat selama sepekan lalu, didorong oleh ketegangan geopolitik dan potensi bangkitnya permintaan dari China setelah negara tersebut melaporkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada Juli.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 2,45 persen dalam sepekan lalu, ditutup di USD79,52 per barel.
Secara teknikal, dalam chart harian Brent saat ini berusaha menguji area resistance di level 79,92-80,00. Penembusan ke atas level tersebut akan membawa Brent menuju area 81-81,80.
Sedangkan, futures minyak WTI naik 3,76 persen dalam sepekan usai ditutup di USD76,82 per barel pada Jumat (9/8) pekan lalu.
Kenaikan ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik yang tetap tinggi, terutama sementara Israel menunggu tanggapan Iran terhadap pembunuhan seorang pejabat senior kelompok militan Hamas di Tehran dua pekan lalu.
Pemimpin senior Iran mengancam akan membalas Israel untuk serangan udara mematikan tersebut, yang dapat memicu konflik lebih luas di Timur Tengah dan mengancam pasokan minyak di Teluk Persia.
"Seiring dengan meredanya penjualan minyak yang didorong sentimen, para trader kembali memperhatikan risiko pasokan, terutama di Timur Tengah," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Jumat (9/8).
Penguatan harga minyak tersebut juga didorong oleh data ekonomi yang positif dan indikasi dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) bahwa mereka mungkin akan menurunkan suku bunga secepatnya pada September, yang meredakan beberapa kekhawatiran tentang permintaan.
Kenaikan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di China pada Juli turut mendukung harga minyak, dengan harapan ekonomi negara pengimpor terbesar ini pulih dari krisis utang properti, meskipun kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh harga daging babi yang lebih tinggi.
"CPI tahunan untuk Juli mencapai 0,5 persen dan juga 0,5 persen secara bulanan, mengalahkan perkiraan 0,3 persen untuk keduanya. Ada juga pembacaan PPI yang lebih baik dengan penurunan -0,8 persen dibandingkan dengan -0,9 persen, yang mungkin tidak signifikan sebagai pendorong, tetapi di China, setiap berita positif bisa dianggap sebagai angin segar di tengah kondisi yang buruk," kata PVM Oil Associates. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.