Saham HRUM Melesat 13 Persen usai Ungkap Rencana Buyback Rp1 Triliun

IDXChannel – Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik signifikan pada lanjutan sesi I, Senin (12/8/2024), seiring emiten batu bara tersebut berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai Rp1 triliun.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.11 WIB, saham HRUM melambung 13,79 persen ke Rp1.320 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp71,79 miliar dan volume perdagangan 56,97 juta saham.

Baca Juga:

Saham Indosat (ISAT) Naik 6 Persen di Tengah Rencana Stock Split

Secara teknikal, dalam chart harian, saham HRUM saat ini berhasil breakout dari area resistance 1.275 dan mencoba menjajal area resistance di atasnya, berupa garis moving average (MA) 200 di kisaran 1.330.

Penembusan ke atas garis MA-200 akan membuka peluang kembalinya HRUM ke area uptrend. Sementara, level support terdekat berada di 1.275 dan 1.200.

Baca Juga:

Bank of America Yakin AS Hindari Resesi, Suku Bunga The Fed Turun pada September

Diwartakan sebelumnya, aksi korporasi buyback saham HRUM akan disampaikan kepada para investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 September 2024. 

"Dana pembelian kembali saham ini bersumber dari saldo laba HRUM per 30 Juni 2024. Termasuk untuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya," tulis manajemen HRUM dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga:

IHSG dan Rupiah Berbeda Arah Jelang Rilis Inflasi AS

Periode buyback saham dijadwalkan pada 18 September 2024 hingga 17 September 2025.

Saat ini, jumlah saham treasuri Perseroan mencapai 201.853.500 saham atau setara dengan 1,493 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Pembelian Kembali Saham akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UPT, di mana jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali, termasuk saham treasuri Perseroan yang ada saat ini, tidak akan lebih dari 10 persen dalam jumlah modal saham ditempatkan dan disetor Perseroan.

"Perseroan tidak akan melaksanakan buyback saham apabila Perseroan meyakini bahwa hal tersebut akan mengakibatkan dampak negatif secara material terhadap likuiditas, permodalan Perseroan dan/atau status Perseroan sebagai perusahaan terbuka," tulis manajemen HRUM. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.