Bursa Asia Beragam, Tunggu Data Baru dari AS dan China
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung beragam di awal perdagangan Senin (12/8/2024), cenderung tenang seiring libur di Jepang, seiring investor menantikan data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan China.
Menurut data pasar, pukul 09.35 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong menguat tipis 0,08 persen, Shanghai Composite terapresiasi 0,21 persen, KOSPI Korea Selatan melompat 1,01 persen, dan ASX 200 Australia naik 0,65 persen.
Berbeda, indeks Straits Times Singapura memerah 0,72 persen dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tekoreksi 0,14 persen.
Bursa Jepang sendiri libur sehingga indeks Nikkei 225 tak bergerak hari ini, mengurangi volatilitas pasar—setelah pada Senin pekan lalu membuat geger usai turun belasan persen di tengah ketakutan pasar atas efek penutupan posisi carry trade Yen dan kekhawatiran risiko resesi AS.
Data yang biasanya diamati bank sentral AS Federal Reserve (The Fed), rilis angka harga konsumen AS pada Rabu akan sangat penting, di mana para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,2 persen pada inflasi headline dan inti, dengan angka inflasi inti tahunan melambat sedikit menjadi 3,2 persen.
"Hal ini kemungkinan akan memperkuat keyakinan Fed bahwa disinflasi sedang berlangsung, memungkinkan penurunan suku bunga pada September, tetapi tingkat inti yang masih di atas target juga harus berbicara menentang pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin atau pemotongan dalam pertemuan yang mendatang," kata analis Barclays dalam catatan mereka, dikutip Reuters, Senin (12/8).
"Selain itu, kami memperkirakan kenaikan yang kuat sebesar 0,8 persen m/m (bulanan) pada penjualan ritel headline, menunjukkan ketahanan berkelanjutan pada mesin ekonomi, konsumen, didorong oleh fundamental pendapatan dan kekayaan yang solid,” tulis analis Barclays.
Selain penjualan ritel Juli, ada data tentang output industri dan izin mendirikan rumah, serta beberapa survei tentang manufaktur regional dan sentimen konsumen.
Pasar futures saat ini memperkirakan kemungkinan 49 persen Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September, meskipun angka tersebut turun dari 100 persen minggu lalu ketika saham Jepang jatuh bebas.
Sementara, China akan mengeluarkan angka penjualan ritel dan produksi industri pada Kamis, yang diharapkan menunjukkan ekonomi yang terus berkinerja buruk, menekankan kebutuhan akan lebih banyak stimulus.
Di pasar mata uang, dolar AS menguat 0,2 persen menjadi USD146,92 per yen, menjauh dari level rendah pada pekan lalu.
Strategi FX BofA Shusuke Yamada berpikir, gelombang untuk menutup posisi carry trade yen—meminjam mata uang dengan suku bunga rendah untuk membeli aset dengan hasil lebih tinggi—sebagian besar telah berlalu dengan posisi short spekulatif yen yang telah turun 60 persen. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.