Note

Harga Batu Bara Naik, Saham HRUM, ITMG, hingga UNTR Menguat

· Views 21
Harga Batu Bara Naik, Saham HRUM, ITMG, hingga UNTR Menguat
Harga Batu Bara Naik, Saham HRUM, ITMG, hingga UNTR Menguat. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten batu bara condong menghijau hingga penutupan sesi I, Senin (12/8/2024) seiring penguatan komoditas energi acuannya akhir-akhir ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) memimpin kenaikan, yakni 14,22 persen ke Rp1.325 per saham.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Naik, Saham HRUM, ITMG, hingga UNTR Menguat IHSG Sesi I Turun ke 7.237, Empat Sektor Tertekan

Selain soal harga batu bara, kenaikan harga saham emiten milik taipan Kiki Barki tersebut lebih didorong oleh kabar perseroan berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai Rp1 triliun.

Selain HRUM, saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) juga terapresiasi 3,94 persen, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) menghijau 3,89 persen, saham PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) terangkat 2,78 persen.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Naik, Saham HRUM, ITMG, hingga UNTR Menguat Saham HRUM Melesat 13 Persen usai Ungkap Rencana Buyback Rp1 Triliun

Kemudian, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mendaki 2,61 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 1,92 persen, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bertumbuh 1,55 persen.

Tidak hanya itu, saham UNTR menguat 1,21 persen, FIRE 1,10 persen, ABMM 1,06 persen, ADRO 0,94 persen, DSSA 0,71 persen, DOID 0,67 persen, dan MBAP 0,34 persen.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Naik, Saham HRUM, ITMG, hingga UNTR Menguat Saham Indosat (ISAT) Naik 6 Persen di Tengah Rencana Stock Split

Batu Bara Tembus USD150

Kontrak berjangka (futures) batu bara pengiriman September 2024 menguat 1,01 persen ke level USD150,50 per ton pada Jumat (9/8) pekan lalu. Dengan ini, harga batu bara menguat lebih dari 2 persen dalam sepekan dan meningkat 15 persen dalam sebulan.

Kenaikan harga batu bara seiring penguatan harga gas alam.

Kontrak gas alam Eropa TTF mencapai level tertinggi baru delapan bulan di EUR40,39/MWh pada perdagangan Jumat pekan lalu, meningkat lebih dari 10 persen selama pekan lalu.

Terapresiasinya harga gas alam Eropa terjadi seiring para trader terus mempertimbangkan dampak dari intrusi Ukraina ke Rusia barat daya.

Pekan lalu, mengutip MontelNews, Jumat (9/8), pasukan Ukraina dilaporkan telah memasuki wilayah Kursk di Rusia, dengan laporan yang belum terkonfirmasi bahwa mereka telah merebut pabrik kompresi gas Sudzha, dekat kota Sudzha, di tengah pertempuran sengit.

Juru bicara TSO gas Ukraina, GTSOU, mengatakan kepada Montel bahwa ia belum menerima konfirmasi mengenai perebutan tersebut.

Namun, informasi dan rekaman video yang dipublikasikan di platform geolokasi Geoconfirmed menunjukkan tawanan perang Rusia di luar fasilitas tersebut, dan seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi tindakan tersebut kepada The Washington Post.

“Kami melihat kemungkinan di mana [perusahaan gas Rusia] Gazprom bisa saja memutus aliran melalui Sudzha mengingat laporan Ukraina mengenai pendudukan stasiun pengukuran, atau pertempuran di dekat stasiun dapat menyebabkan kerusakan dan memutus aliran,” kata Waddell.

“Kami sudah mengharapkan aliran gas Rusia melalui Ukraina berhenti pada akhir tahun, tetapi kehilangan pasokan Rusia secara tiba-tiba melalui rute ini akan mempengaruhi stok yang diharapkan pada akhir Oktober,” ujar Waddell.

Karena itu, meskipun masih “baik-baik saja” bagi Eropa untuk melewati musim dingin mendatang, pengisian kembali ke penyimpanan yang memadai pada tahun 2025 akan menjadi “sangat sulit,” katanya.

“Akibatnya, jika ada pemutusan pasokan Rusia secara tiba-tiba, kami mengharapkan harga TTF untuk musim dingin 2024-25 akan melonjak ke puncak rentang peralihan bahan bakar batubara-gas sekitar EUR 50/MWh,” tuturnya.

Waddell menambagkan, harga gas berpotensi bergerak lebih tinggi  yang akibatnya menguatnya harga batu bara dan emisi.

Sementara itu, juru bicara GTSOU, Yevhen Buzykin, mengatakan kepada Montel pada Jumat pagi bahwa belum ada gangguan pada pengiriman gas transit melalui Sudzha. Jadwal TSO menunjukkan kenaikan 3,2 persen dari hari ke hari dalam aliran yang dinyatakan menjadi 414 GWh untuk hari ini.

“Dari sudut pandang fundamental, pasar gas sangat terpasok dengan baik – situasi penyimpanan cukup rileks,” kata seorang analis bahan bakar dari utilitas besar Jerman.

Menurut data Gas Infrastructure Europe, dikutip Montel, inventori gas Uni Eropa (UE) terakhir kali terpantau sudah di level 87 persen dari kapasitas, naik dari 80 persen sebulan lalu dan sudah mendekati target 1 November sebesar 90 persen.

Awal musim dingin yang ringan dapat membatasi kenaikan harga gas lebih lanjut, kata analis utilitas tersebut.

“[Namun] hampir tidak mungkin untuk mengatakan apa yang akan terjadi. Yang pasti adalah bahwa pasar akan tetap volatil,” katanya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.