Note

Harga Minyak Makin Mendidih, Naik 3 Persen di Tengah Konflik Timur Tengah

· Views 12
Harga Minyak Makin Mendidih, Naik 3 Persen di Tengah Konflik Timur Tengah
Harga Minyak Makin Mendidih, Naik 3 Persen di Tengah Konflik Timur Tengah

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia menguat signifikan pada perdagangan Senin (12/8), didorong oleh meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah yang mengancam pasokan global.

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak mentah Brent naik sebesar 3,25 persen ke level USD82,04 per barel pada Senin, menandaikan kenaikan untuk hari kelima berturut-turut.

Baca Juga:
Harga Minyak Makin Mendidih, Naik 3 Persen di Tengah Konflik Timur Tengah ISAT Umumkan Rencana Stock Split Saham Rasio 1:4

Dalam sepekan, minyak Brent sudah naik tajam 7,79 persen.

Setali tiga uang, futures minyak jenis WTI juga meningkat 3,52 persen secara harian ke posisi USD79,73 per barel pada Senin, mengimplikasikan penguatan 9,55 persen dalam sepekan.

Baca Juga:
Harga Minyak Makin Mendidih, Naik 3 Persen di Tengah Konflik Timur Tengah Mayoritas Perbankan Enggan Biayai Investor Bangun Hotel di IKN, Kenapa Begitu?

Mengutip Trading Economics, Pentagon memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut, dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memerintahkan pengerahan kelompok angkatan laut dan tambahan pasukan sebagai tanggapan terhadap potensi agresi Iran terhadap Israel.

Setelah serangan udara akhir pekan lalu, pasukan Israel melanjutkan operasi di dekat kota Khan Younis di Gaza pada Senin, memperburuk konflik yang sedang berlangsung.

Baca Juga:
Harga Minyak Makin Mendidih, Naik 3 Persen di Tengah Konflik Timur Tengah BRPT Bantah Lepas Saham TPIA, Kepemilikan Masih Tetap 34,63 Persen

Direktur Analisis Pasar Global di Rystad Energy Claudio Galimberti mengatakan dalam sebuah laporan, "Harga minyak naik karena persiapan militer yang semakin intensif di Timur Tengah. Situasi tetap tegang dan sangat tidak pasti.”

Claudio menambahkan, Pekan ini dan tujuh hari ke depan depan akan menjadi waktu yang krusial untuk menentukan apakah eskalasi lebih lanjut bisa dihindari dan apakah premi risiko geopolitik akan berdampak signifikan pada harga minyak.

Data ekonomi AS yang positif dan spekulasi mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga AS, seiring dengan meredanya inflasi, juga turut mendukung harga minyak.

Di sisi lain, OPEC menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2024 menjadi 2,11 juta barel per hari dari sebelumnya 2,25 juta barel, mengacu pada data yang lebih lemah dan permintaan China yang lebih melambat.

OPEC+ telah memperpanjang pemotongan produksi hingga September dengan fase-out secara bertahap dimulai pada Oktober. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.