Pasardana.id - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani buka suara terkait adanya ratusan hotel di Indonesia yang terkena pemalsuan data dalam akun Google Bisnis-nya.
Dia menceritakan kronologi kejadian ini dimulai pada tanggal 11 Agustus 2024 oleh salah satu anggota Pengurus Daerah PHRI Sumatera Barat yang melaporkan ke PHRI Pusat.
Dalam laporan tersebut, disampaikan bahwa ada beberapa akun Google Bisnis di hotel-hotel kawasan Sumatera Barat yang diubah datanya mulai dari informasi nomor WhatsApp (WA) hingga nomor rekening hotel.
Hingga setelah dilakukan pengecekan ternyata jumlah hotel yang terkena pemalsuan data meningkat menjadi total 60 hotel.
"Yang awalnya data pertama hanya beberapa hotel saja yang dilaporkan terjadi pemalsuan data elektronik, setelah kami cek ternyata di Sumatera Barat ada 60 hotel. Kemudian setelah kami cari tahu keseluruhan ternyata meningkat hingga ratusan,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (12/8).
Sementara itu, dari laporan yang diterima PHRI untuk di wilayah Jawa Tengah ada sebanyak 156 hotel yang terkena pengubahan data Google Bisnisnya, Sumatera Barat 60 hotel, Jawa Timur 92 hotel, Sulawesi Tengah 18 hotel, Lampung 80 hotel, dan Bandung 35 hotel.
Disampaikan Hariyadi, pelaku ini mengincar Google Bisnis hotel lantaran platform tersebut bersifat terbuka yang bisa diedit oleh siapapun dan kapanpun.
Pelaku pemalsuan pun bukan hanya mengubah data nomor telepon resmi hotel menjadi nomor WhatsApp pribadi.
Namun juga pelaku membuat promo hotel dengan harga murah yang mengarahkan customer melakukan pembayaran melalui rekening pribadi.
“Karena ada promo yang menarik jadi customer langsung melakukan pembayaran ke rekening si penipu. Nah padahal nomor rekeningnya bukan nomor rekening resmi hotel,” bebernya.
Adanya kasus ini, PHRI sudah melaporkan ke Polri untuk ditindaklanjuti sembari pihaknya menghitung sudah seberapa banyak hotel yang terkena kasus tersebut.
“Kami di daerah sudah melaporkan kepada Polda masing-masing dan kami juga akan melaporkan ke Mabes Polri untuk Cyber Crime-nya dalam waktu dekat ini besok atau lusa sambil mengumpulkan data dari daerah tempat yang sudah terjadi korban untuk kita laporkan segera,” tandas Hariyadi.
Hot
No comment on record. Start new comment.