Pasardana.id - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (IDX: KIJA) membukukan total utang sebesar US$283,9 juta pada semester I/2024.
Meski demikian, Wakil Direktur Utama KIJA, Budianto Liman mengungkapkan, bahwa perseroan telah melakukan lindung nilai (hedging) atas utang sebesar US$100 juta dari total utang tersebut.
"Dari total utang tersebut, US$100 juta telah kami lindungi dengan hedging," ujar Budianto dalam paparan publik tahunan di Menara Batavia, Jakarta, Kamis (15/8).
Namun, lanjut Budianto, sekitar US$89 juta lainnya belum terlindungi dari risiko nilai tukar.
Hal ini disebabkan oleh porsi utang tersebut yang berasal dari pinjaman anak usaha KIJA, Bekasi Power Plant.
Dijelaskan, pendapatan Bekasi Power Plant yang diperoleh dari penjualan listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dihitung berdasarkan tarif yang mengikuti fluktuasi kurs dolar AS.
“Kondisi ini membuat perusahaan tidak melakukan hedging karena pendapatan dari Bekasi Power dalam mata uang dolar AS, meskipun pembayaran dilakukan dalam rupiah sesuai dengan kurs saat itu,” jelas Budianto.
Diketahui, utang KIJA hingga pertengahan tahun ini sebagian besar berasal dari pinjaman sejumlah bank nasional dan internasional.
Beberapa di antaranya termasuk pinjaman dari Bank Mandiri sebesar US$13,1 juta dan US$85 juta, serta dari China Construction Bank sebesar Rp53,4 miliar untuk proyek patungan mini LNG plant dengan nilai investasi Rp149 miliar.
KIJA juga mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank OCBC NISP senilai Rp45 miliar untuk revitalisasi instalasi pengolahan air limbah (WWTP).
Selain itu, perseroan memiliki Senior Secured Notes bergaransi senilai US$185,9 juta yang jatuh tempo pada 2027 dengan tingkat kupon 7% hingga 9% per tahun, yang akan meningkat 0,5% setiap tahunnya.
Sebagai informasi, sepanjang semester I/2024, KIJA mencetak pendapatan Rp2,37 triliun atau tumbuh 36% secara tahunan (yoy).
Pilar Land Development & Property milik KIJA tercatat meraup pendapatan sebesar Rp1,40 triliun atau tumbuh 41% yoy pada semester I/2024.
Kinerja itu ditopang oleh segmen tanah matang yang berkontribusi Rp1,14 triliun. Dari jumlah tersebut Kendal menyumbang 89%.
Meski pendapatan bertumbuh, KIJA mencatatkan laba bersih Rp269,8 miliar pada semester I/2024. Angka ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp381,5 miliar.
Hot
No comment on record. Start new comment.