BUMI Raup Pendapatan Rp9,5 Triliun usai Jual 37 Juta Ton Batu Bara

IDXChannel - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meraup pendapatan sebesar USD595,8 juta atau setara Rp9,5 triliun sepanjang Januari-Juni 2024. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan batu bara yang mencapai 37 juta ton.

"Terutama karena kinerja yang lebih baik dari para kontraktor dan berkurangnya curah hujan di KPC (PT Kaltim Prima Coal)," ujar Direktur Independen sekaligus Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava saat Earnings Call, Kamis (15/8/2024).

Penjualan batu bara BUMI terutama disumbang oleh KPC. Produksi batu bara anak usaha perseroan itu mencapai 28,5 juta ton sementara PT Arutmin menyumbang produksi 9,3 juta ton. Secara keseluruhan, total produksi batu bara BUMI mencapai 37,7 juta ton, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 35,4 juta ton.

Kendati demikian, harga jual rata-rata (average selling price atau ASP) batu bara turun dari USD93,2 per ton menjadi USD75,2 per ton. Penurunan ASP tersebut menekan pendapatan BUMI 33 persen dari sebelumnya Rp13,3 triliun.

Sementara itu, biaya produksi batu bara juga turun sekitar 11 persen di semester I-2024 dari USD52,8 per ton menjadi USD47 per ton. Selain itu, biaya pengiriman juga turun 19 persen.

"Biaya produksi lebih rendah sebagian besar karena tren penurunan harga bahan bakar dan biaya pengupasan (stripping ratio) yang lebih rendah," kata Dileep.

Dengan demikian, penurunan pendapatan yang dikompensasi penurunan beban hingga 30 persen membuat laba bersih BUMI naik. Pada semester I-2024, laba bersih BUMI naik 4 persen dari USD81,8 juta menjadi USD84,9 juta.

(Rahmat Fiansyah)