Harga Minyak Jatuh Lebih dari 2 Persen, Pasar Khawatir Pelemahan Permintaan

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia turun tajam pada Senin (19/8), melanjutkan koreksi pada Jumat (16/8) pekan lalu, di tengah kekhawatiran soal prospek permintaan dari China, meskipun ketegangan geopolitik memberikan sedikit katalis.

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) Brent ditutup turun 2,32 persen secara harian ke level USD77,73 per barel pada Senin. Pada Jumat lalu, Brent melemah 1,72 persen.

Baca Juga:

IHSG Diproyeksi Masih Lanjutkan Penguatan, Cermati Lima Saham Ini

Sementara, futures minyak jenis WTI merosot 2,26 persen ke posisi USD73,79 per barel kemarin, usai terbenam 1,77 persen pada Jumat pekan lalu.

Penurunan ini terjadi setelah China pada akhir pekan lalu merilis data ekonomi terbaru yang menunjukkan pelemahan, di mana ekspor bensin dan solar negara tersebut turun tajam bulan lalu akibat margin keuntungan kilang yang lemah.

Baca Juga:

Waskita Beton (WSBP) Kembali Lanjutkan Suplai Material Proyek Jalan Tol di IKN

Pekan lalu, China juga melaporkan penurunan produksi industri dan meningkatnya angka pengangguran.

“Pelemahan dari importir minyak terbesar di dunia meredupkan prospek permintaan. Indeks Harga Rumah, Investasi Aset Tetap, Produksi Industri, dan Tingkat Pengangguran gagal memenuhi ekspektasi, dan meskipun reaksi pasar sempat tertahan, data lemah dari China akhirnya menekan momentum kenaikan harga,” kata PVN Oil Associates. Dikutip MT Newswires, Senin (19/8).

Baca Juga:

Hari Ini Cum Dividen Interim PPGL, CMPP-KING Gelar RUPSLB

Namun, ketegangan geopolitik tetap memberikan dukungan bagi harga minyak. Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan, sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berada di Israel untuk menekan pemerintahan Netanyahu agar menyetujui kesepakatan tersebut.

Negosiasi untuk gencatan senjata diperkirakan akan dilanjutkan akhir pekan ini, sementara respons Iran terhadap pembunuhan para pemimpin senior kelompok militan Hamas dan Hezbollah masih ditunggu. (Aldo Fernando)