Note

Penjualan Mobil Turun, Kinerja Astra International (ASII) Diproyeksi Tangguh

· Views 26
Penjualan Mobil Turun, Kinerja Astra International (ASII) Diproyeksi Tangguh
Penjualan Mobil Turun, Kinerja Astra International (ASII) Diproyeksi Tangguh (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Astra International Tbk (ASII) diproyeksi masih mencetak kinerja positif di tengah tren penurunan penjualan mobil.

Per Juli 2024,  total wholesales mobil merek Astra mencapai 482.172 unit. Jumlah ini turun 17,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 586.931 unit. 

Toyota dan Daihatsu memimpin pasar dengan 27.126 unit atau menguasai 36,6 persen pangsa pasar dan 13.910 unit atau menguasai 18,8 persen pangsa pasar, diikuti oleh Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. 

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli memperkirakan, segmen otomotif akan berangsur-angsur membaik seiring dengan pulihnya penjualan mobil, karena faktor musiman dan potensi penurunan suku bunga di semester kedua 2024.

“Meskipun angka penjualan lebih rendah dari tahun sebelumnya, pembalikan tren dalam hal penjualan mobil di Indonesia masih akan terus berlanjut,” kata Rusli dalam risetnya pada Selasa (20/8/2024).

Dari sisi kinerja keuangan, ASII mengantongi laba bersih sebesar Rp15,85 triliun hingga semester I-2024. Capaian ini turun 9,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp17,44 triliun. 

Adapun pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp159 triliun di semester pertama tahun ini, turun dari sebelumnya sebesar Rp162,39 triliun.

Rusli menyatakan, optimistis dengan kinerja ASII di semester dua tahun 2024. Optimisme tersebut didorong oleh pertumbuhan di sebagian besar segmen. 

Sektor otomotif diperkirakan akan meningkat secara signifikan seiring dengan pengaruh musiman, seperti adanya penyelenggaraan GIIAS 2024 dan penjualan akhir tahun yang mempersiapkan persediaan untuk tahun 2025. 

“Hari libur yang lebih sedikit di semester dua juga akan meningkatkan penjualan mobil,” tutur Rusli.

Rusli menyampaikan, segmen usaha alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi atau Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy (HEMCE) diperkirakan akan tetap tangguh, sementara agribisnis mungkin akan tetap lemah. 

Sementara, segmen jasa keuangan diproyeksikan akan tumbuh seiring dengan pulihnya segmen otomotif. Sedangkan segmen lain seperti IT, infrastruktur, dan properti diperkirakan akan tumbuh, tetapi akan tetap relatif tidak signifikan dibandingkan dengan segmen inti.

“Kami mempertahankan rekomendasi peringkat buy dengan target harga yang sama di Rp6.050, terutama karena proyeksi penjualan mobil baru sebesar 852.000 unit telah diperhitungkan dalam perhitungan kami dan target tersebut untuk saat ini masih sama,” ujar Rusli.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.