Note

Pantas Harga Obat di RI Mahal, 90% Bahan Baku Harus Diimpor!

· Views 20
Pantas Harga Obat di RI Mahal, 90% Bahan Baku Harus Diimpor!
Ilustrasi obat (Foto: Getty Images/samael334)
Jakarta

Harga obat di Indonesia disebut-sebut terlalu mahal, bahkan bila dibandingkan dengan negara tetangga harganya jauh lebih mahal 4 kali lipat.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Masalah (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan masalah bahan baku yang terlalu banyak diimpor menjadi salah satu biang kerok utama pemicu meroketnya harga obat di Indonesia.

Taruna memaparkan 80-90% obat di Indonesia diproduksi dengan bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Menurutnya harga bahan baku yang tinggi karena diimpor membuat harga jual obat jadi mahal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira salah satunya juga impor. Pak Presiden bilang di atas 80%, di atas 90% obat yang diproduksi di sini itu bahannya impor. Bahan baku obat impor itu kan harganya mau-maunya pemasok, bisa naikkan harga dasar, kalau harganya mahal masuk sini terpaksa dijual mahal," papar Taruna usai menghadap Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).

Selanjutnya, harga obat di Indonesia mahal karena biaya promosi dan periklanan. Pemerintah seharusnya bisa menekan perusahaan untuk menekan biaya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pada umumnya harga obat di indonesia itu mahal karena harga promosi, harga advertisement, harga iklan. Kita harus bisa menekan di situ dengan perusahaan, mereka harusnya menekan iklan jangan berlebihan. Kan logikanya harga bisa turun," jelas Taruna.

Lebih lanjut dia memaparkan beberapa obat di Indonesia belum bisa murah harganya karena belum bisa menjadi obat generik. Dia menjelaskan obat non generik hak patennya masih ada, sehingga harganya mahal. Obat generik sendiri bisa murah karena hak patennya sudah habis.

Masalahnya, Taruna menjelaskan ada juga oknum nakal yang membuat obat generik seakan-akan menjadi obat dengan hak paten. Harganya pun bisa jadi 'digoreng' jadi lebih mahal. Biasanya modusnya mengubah kemasan.

"Obat kan dibagi 3 ada generik yang patennya hilang itu kan murah, kalau obat paten biasanya mahal karena ada biaya riset dan pengembangan. Namun, ada juga biasanya obat sudah generik, kemasan itu diubah dan dibuat semacam obat paten, itu biasanya yang dimainkan harganya," tutur Taruna.

Simak Video: Jawaban Ikatan Apoteker Indonesia soal Mahalnya Obat di Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



(hal/das)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.