Ini Dua Saham Baru yang Diborong Warren Buffett Senilai Rp7 Triliun

DXChannel - Investor legendaris, Warren Buffett mengurangi posisi cukup signifikan di saham pada kuartal II-2024, termasuk menjual hampir separuh posisinya di Apple yang menempati top holding.

Meski menjadi net seller, Berskhire Hathaway yang merupakan perusahaan investasi yang dinakhodai oleh Buffett tetap membeli atau menambah saham-saham yang dinilai wonderful dan tidak mahal.

Baca Juga:

Saham Apple Dijual Warren Buffett, karena Kemahalan?

Pada kuartal II, ada dua saham baru yang masuk dalam daftar kepemilikan Berskhire, yakni Ulta Beauty (ULTA) dan Heico (HEI). Ulta merupakan salah satu perusahaan retail kecantikan mewah terbesar di Amerika Serikat. Berkshire membeli hampir 700 ribu saham Ulta senilai USD266 juta atau lebih dari Rp4 triliun.

Sementara Heico adalah perusahaan penyedia suku cadang pesawat, baik komersial maupun militer. Buffett memborong 1,04 juta saham Heico dengan nilai USD185 juta, setara hampir Rp3 triliun.

Baca Juga:

Warren Buffett Punya Kas Rp4.485 Triliun, Duitnya Bisa Beli Empat Perusahaan Terbesar di BEI

Analis Senior Morningstar David Swartz menilai, Ulta memiliki economic moat yang cukup sempit lewat kekuatan merek yang dimilikinya. Selain itu, dia menilai manajemen Ulta mahir mengalokasikan modal.

"Kami mengestimasi nilai wajar saham Ulta USD405," katanya dikutip Rabu (21/8/2024).

Baca Juga:

Warren Buffett Keluar dari Saham Snowflake dan Paramount

Senada, Analis Senior Morningstar Nicolas Owens menilai, Heico juga memiliki economic moat yang cukup sempit karena fokus pada penjualan suku cadang yang unik. Selain itu, tidak mudah mencari pengganti produknya dan karakternya yang bersifat jangka panjang (long-cycle).

"Tapi kami pikir sahamnya sudah kemahalan alias overvalued, saat ini harga sahamnya diperdagangkan 36 persen di atas nilai wajar kami USD173," kata Owens.

Selain dua saham tersebut, Buffett juga menambah posisi saham di Occidental Petroleum, Chubb CB, Liberty Media, dan Sirius XM SIRI. Buffett kini menggenggam hampir 29 persen saham Oxy.

(Rahmat Fiansyah)