Harga Emas Terus Bullish, Cetak Rekor Tertinggi Lagi

IDXChannel – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi baru (all-time/ATH) pada perdagangan Selasa (20/8/2024) seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ekspektasi penurunan suku bunga di September.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 0,39 persen ke level USD2.514,11 per troy ons, rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Bahkan, emas sempat menembus USD2.531,76 per troy ons selama intraday.

Baca Juga:

IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas, BoW BRIS-RAAM dan SoS Saham BBNI

Logam mulia tersebut mendapat keuntungan dari ekspektasi bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan memulai siklus pemotongan suku bunga pada pertemuan bulan depan, yang berlangsung pada 17 dan 18 September.

Sebelum itu, saat ini pasar tengah menunggu pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell pada simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat untuk mengonfirmasi bahwa The Fed bersiap untuk melonggarkan kebijakan moneternya karena inflasi mendekati target 2 persen.

Baca Juga:

AGRO, LPGI, dan WIFI Antre RUPSLB Hari Ini

"Emas terus mencatatkan rekor menjelang pidato Powell di Jackson Hole pada Jumat," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Selasa (20/8).

"Ini terjadi meskipun ada laporan tentang kemungkinan gencatan senjata di Gaza dan menurunnya minat terhadap emas di China setelah harga yang mencapai rekor menyebabkan penurunan impor sebesar 24 persen bulan lalu, yang merupakan level terendah dalam dua tahun terakhir,” ujar Saxo Bank.

Baca Juga:

Dividen SMSM Cair Hari Ini, MLPT Cum Date

Dolar terus melemah pada Selasa, dengan indeks ICE dolar terakhir terlihat turun 0,46 poin menjadi 101,38, terendah sejak 29 Desember.

Imbal hasil obligasi AS juga menurun, yang menguntungkan bagi emas yang tidak memberikan bunga. Obligasi AS dengan tenor dua tahun terakhir tercatat menawarkan imbal hasil 4,013 persen, turun 3,6 basis poin, sementara imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun turun 4,8 basis poin menjadi 3,828 persen. (Aldo Fernando)