Harga Minyak Jatuh Tiga Hari Beruntun, Pelemahan Permintaan China Jadi Fokus
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (20/8/2024), kali ketiga secara beruntun, seiring pelemahan permintaan dari China dan meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent ditutup melemah 0,73 persen ke level USD77,16 per barel, sedangkan minyak jenis WTI merosot 0,81 persen ke posisi USD73,19 per barel pada Selasa.
Kedua kontrak minyak tersebut dalam trend bearish jangka pendek usai terus memerah tiga hari berturut-turut.
Harga minyak turun 7,2 persen selama sebulan terakhir akibat lemahnya permintaan dari China, importir terbesar dunia, seiring perekonomian negara tersebut yang terus berjuang sementara pemerintahnya belum memberikan langkah-langkah stimulus yang efektif.
"Penyebab utamanya adalah China, di mana kesulitan ekonomi tercermin dalam angka ekspor produk yang menurun, aktivitas kilang yang lambat, dan menurunnya permintaan terhadap minyak mentah asing,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Selasa (20/8).
PVM Oil menjelaskan, konsumen di China tidak banyak berbelanja, tetapi kepemimpinan komunis tampaknya enggan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan membiarkan suku bunga acuan tetap di level saat ini.
Meredanya kekhawatiran geopolitik juga membebani harga minyak, karena Iran masih menahan diri untuk tidak membalas terhadap Israel atas pembunuhan para pemimpin senior di kelompok militan Hamas dan Hezbollah awal bulan ini.
Pembicaraan gencatan senjata yang bertujuan menghentikan perang Israel terhadap Hamas di Gaza juga menunjukkan kemajuan karena Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mendesak pemerintah Netanyahu untuk mencapai kesepakatan.
"Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di Israel untuk mendorong gencatan senjata dan pembebasan sandera, dengan negosiasi lanjutan di Kairo pekan ini, yang berpotensi meredakan ketegangan geopolitik dan mengurangi premi risiko minyak,” tutur analis senior di Rystad Energy Svetlana Tretyakova.
Tretyakova mengatakan, Blinken telah mendesak Israel dan Hamas untuk memanfaatkan apa yang mungkin menjadi kesempatan terakhir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
“Tetapi situasinya tetap tegang dengan kekerasan yang terus berlanjut dan skeptisisme tentang kemungkinan tercapainya kesepakatan," katanya. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.