Pasardana.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan sosialisasi dan edukasi terkait produk investasi Single Stock Futures (SSF) kepada awak media, Kamis (22/8).
Dalam kesempatan ini, Firza Rizqi Putra selaku Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI menyampaikan, Single Stock Futures adalah produk investasi terbaru dari IDX untuk menjawab kebutuhan para investor.
Saham – saham yang menjadi underlying SSF berasal dari sektor yang beragam, serta merupakan saham dengan fundamental dan likuiditas yang baik.
Antara lain; dari sektor Financial (BBRI dan BBCA), Basic Material (MDKA), Infrastruktur (TLKM), dan Industrial (ASII).
“Tidak menutup kemungkinan akan ada lagi saham-saham dari sektor berbeda masuk dalam underlying SSF,” ujar Firza.
Ditambahkan, mekanisme perdagangan yang mirip dengan saham akan mempermudah investor eksisting untuk mentransaksikan SSF.
Namun, dikarenakan SSF merupakan product leverage, keuntungan maupun kerugian SSF akan lebih tinggi dibandingkan dengan saham.
“Mirip saham, potensi cuan saat market naik dan turun. Pada saat kondisi bearish market, investor dapat melakukan aksi jual atau Short. Adapun saat kondisi bullish market, investor dapat melakukan aksi beli atau Long,” jelas lagi.
Menariknya, dalam berinvestasi di SSF, dana yang dibutuhkan investor lebih rendah dibanding dengan investasi di saham.
“Dana untuk investasi di SSF sekira 4% dari total amount,” sebut Firza.
Lebih lanjut, Firza menyebut beberapa hal yang perlu diperhatikan investor SSF, yaitu; Dana yang dibutuhkan untuk transaksi jauh lebih rendah sehingga return on investmen/ROI-nya lebih tinggi dibandingkan dengan saham; Switching posisi net long atau net short dengan lebih efisien untuk memanfaatkan momentum pergerakan harga uptrend / downtrend; dan Melindungi portofolio dari penurunan harga saat ex dividend;
Selain itu, Investor juga diminta untuk memperhatikan; High risk high return, sehingga nasabah tidak dianjurkan untuk mengalokasikan seluruh dananya di Futures; Futures memiliki jatuh tempo dan merupakan produk jangka pendek, sehingga nasabah harus menyesuaikan time horizon-nya dengan jatuh tempo; dan Pemegang Futures tidak mendapatkan dividend;
Ditambahkan, untuk menjadi investor SSF pun sangat mudah.
“Investor eksisting hanya perlu mengurus SRE derivatif, karena sudah memiliki SID (singel investor identification), RDN (rekening dana nasbah) dan Sub Rekening Efek,” tandas Firza.
Hot
No comment on record. Start new comment.