Note

Potensi Kenaikan Cukai Moderat Dinilai Tak Cukup Dongkrak Penjualan GGRM-HMSP Cs

· Views 37
Potensi Kenaikan Cukai Moderat Dinilai Tak Cukup Dongkrak Penjualan GGRM-HMSP Cs
Potensi Kenaikan Cukai Moderat Dinilai Tak Cukup Dongkrak Penjualan GGRM-HMSP Cs. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga saham emiten produsen rokok sempat tiba-tiba naik tajam pada Senin (19/8/2024), didorong ekspektasi pelonggaran kebijakan cukai rokok ke depan.

Seiring hal tersebut, RHB Sekuritas dalam riset pada Kamis (22/8/2024) menilai, kebijakan tanpa kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) atau bahkan kenaikan cukai yang moderat tidak akan cukup untuk meningkatkan volume penjualan rokok kelas satu (Tier-1), macam PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Baca Juga:
Potensi Kenaikan Cukai Moderat Dinilai Tak Cukup Dongkrak Penjualan GGRM-HMSP Cs Saham Emiten Rokok Tiba-Tiba Naik Tajam, Ada Kabar soal Cukai?

Hal tersebut di tengah kebiasaan konsumen beralih ke produk yang lebih murah (downtrading) terus berlanjut selama dua tahun terakhir, kata RHB, yang didorong oleh melemahnya daya beli serta maraknya peredaran rokok ilegal.

Selain itu, perbedaan cukai yang semakin lebar antara rokok Tier-1 dan Tier-2 membuat konsumen cenderung memilih alternatif yang lebih murah.

Baca Juga:
Potensi Kenaikan Cukai Moderat Dinilai Tak Cukup Dongkrak Penjualan GGRM-HMSP Cs IHSG Ditutup Merah di 7.488, Seluruh Sektor Tertekan

“Meski demikian, kebijakan yang lebih mendukung tetap akan membantu pemain Tier-1,” tulis analis RHB Sekuritas, Kamis (22/8/2024).

RHB Sekuritas menyarankan posisi netral untuk emiten rokok dengan pilihan utama pada HMSP.

Baca Juga:
Potensi Kenaikan Cukai Moderat Dinilai Tak Cukup Dongkrak Penjualan GGRM-HMSP Cs Rupiah Melemah ke Rp15.600 Tersengat Sentimen Revisi UU Pilkada 

Kenaikan Tarif Moderat

Menurut catatan RHB, dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal Utama 2025 serta APBN 2025, pemerintah merencanakan penguatan kebijakan Cukai Hasil Tembakau (CHT) melalui struktur tarif multi-tahun, kenaikan tarif moderat, simplifikasi lapisan, serta pengurangan kesenjangan tarif antar lapisan.

Meskipun target penerimaan cukai yang lebih rendah tidak selalu berarti nol (tanpa) kenaikan seperti pada 2018 dan 2021, RHB Sekuritas memperkirakan kenaikan tarif yang moderat untuk mengurangi kesenjangan antara produsen Tier-1 dan Tier-2.

Kesenjangan Cukai yang Lebar

Kendati kebijakan mendatang bisa mempersempit kesenjangan cukai, saat ini kesenjangan tersebut sudah mencapai Rp432 per batang untuk sigaret kretek mesin (SKM), lebih dari dua kali lipat dari 2019.

Namun, mengikuti penjelasan RHB, mengingat daya beli yang melemah, konsumen mungkin masih akan memilih rokok Tier-2 yang harganya sekitar 20 persen lebih murah dibandingkan rokok Tier-1.

Selain itu, setiap kenaikan harga pada Tier-1 bisa menjadi peluang bagi perusahaan rokok Tier-2 untuk menaikkan harga.

Dengan ekspektasi kenaikan cukai yang moderat atau nol, RHB Sekuritas memperkirakan pemain Tier-1 akan memilih untuk menaikkan harga sedikit lebih tinggi guna memperbaiki margin daripada volume, demi mencapai pertumbuhan laba.

Margin laba kotor (GPM) HMSP dan GGRM berada di bawah 20 persen, atau di bawah level sebelum pandemi COVID-19, sehingga pertumbuhan laba terbatas.

Terlihat di Kuartal II-2025

RHB memperkirakan, dampak dari kebijakan diperkirakan terlihat pada kuartal II-2025.

Volume penjualan industri pada semester I-2024 tumbuh sebesar 3,1 persen, sementara HMSP dan GGRM melaporkan penurunan volume penjualan, menunjukkan pangsa pasar Tier-2 semakin berkembang akibat perpindahan konsumen.

RHB Sekuritas percaya, dampak dari kenaikan cukai yang lebih lunak akan bersifat netral bagi pemain Tier-1, karena keputusan kenaikan cukai 2025 akan bergantung pada keputusan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada akhir 2024.

Berdasarkan pengecekan lapangan RHB Sekuritas, HMSP menjadi satu-satunya yang menaikkan harga jual rata-rata (ASP) pada Agustus, terutama untuk produk Marlboro Red, A-Mild, dan Sampoerna Kretek dengan kenaikan sekitar 2,5-3,2 persen secara bulanan (MoM).

Kenaikan harga A-Mild sebesar 3,2 persen MoM menjadikannya SKM termahal, kecuali Surya Pro Exclusive yang merupakan produk premium. Kenaikan harga ini diperkirakan akan mendorong GGRM untuk menaikkan harga pada September.

Sorotan ke HMSP

RHB Sekuritas lebih memilih HMSP sebagai opsi investasi, mengingat eksposurnya yang lebih besar pada segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT), yang menyumbang sekitar 30 persen dari total pendapatan (dibandingkan dengan kurang dari 10 persen untuk GGRM).

Pergeseran ke SKT yang lebih terjangkau akan menguntungkan HMSP, memungkinkan perusahaan ini mempertahankan pertumbuhan volume yang datar meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan di industri.

Selain itu, tulis RHB, HMSP konsisten membayar dividen dengan rasio pembayaran sekitar 100 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.