Emas Siap Lanjutkan Momentum, Disuntik Kabar Baik The Fed
IDXChannel - Harga emas naik pada Jumat (23/8/2024) pekan lalu setelah mengalami penurunan selama dua hari sebelumnya, karena nilai dolar dan imbal hasil obligasi Treasury turun tajam.
Hal tersebut setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, mengonfirmasi ekspektasi pasar dan mengatakan bank sentral siap untuk mulai memangkas suku bunga.
Menurut data pasar, emas spot (XAU) naik 1,12 persen secara harian ke USD2.512,49 per troy ons pada Jumat.
Sebelumnya, harga emas mencapai puncaknya pada pekan lalu pada Selasa (20/8) lalu, ke level USD2.531,7 per troy ons dengan lonjakan tajam yang dimulai di sesi perdagangan Asia dan berlanjut sepanjang hari.
Dalam pidatonya di konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, Powell mengatakan, bank sentral siap untuk mulai menurunkan suku bunga dari level tertingginya dalam 23 tahun terakhir seiring dengan melambatnya pasar tenaga kerja.
"Saatnya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri. Arah pergerakan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko," kata Powell.
Nilai dolar turun tajam pada Jumat, setelah pernyataan Powell, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,83 poin menjadi 100,67.
Proyeksi Pekan Ini
Survei Mingguan Kitco News menunjukkan mayoritas pakar industri dan investor ritel percaya bahwa harga emas akan naik melampaui rekor tertinggi pekan lalu.
“Emas mencetak rekor baru di USD2.531,75 pada pasar spot dan berkonsolidasi sepanjang minggu,” kata Marc Chandler, Managing Director di Bannockburn Global Forex, dikutip Kitco, Sabtu (24/8) pekan lalu.
Namun, dia mengingatkan bahwa indikator momentum mulai melemah, dan dengan ekspektasi dolar serta suku bunga yang lebih kuat, emas mungkin akan mengalami fase konsolidasi.
Sementara, Adam Button, kepala strategi mata uang di Forexlive.com, tetap optimistis, mengatakan, momentum emas masih kuat.
Sebaliknya, Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com, melihat harga emas cenderung menurun dalam beberapa hari mendatang dengan target penurunan sekitar USD2.493 per troy ons.
Di sisi lain, Kevin Grady, Presiden Phoenix Futures and Options, menilai pasar emas sangat fokus pada kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed.
Dia yakin bahwa kondisi saat ini sangat menguntungkan bagi emas, dengan harga kemungkinan akan tetap di sekitar USD2.500 per troy ons menjelang pertemuan The Fed di September, dan bahkan bisa lebih tinggi setelah pemotongan suku bunga pertama dilakukan.
Grady juga memperingatkan, meskipun pemotongan suku bunga dapat meningkatkan tekanan inflasi, waktu saat ini sangat tepat untuk emas dengan potensi harga yang lebih tinggi ke depan.
Survei Kitco menunjukkan 58 persen analis Wall Street memperkirakan harga emas akan naik pekan ini, sementara 17 persen lainnya memprediksi penurunan, dan 25 persen melihat harga akan stabil.
Di sisi lain, 65 persen investor ritel percaya harga emas akan meningkat, dengan 18 persen memperkirakan penurunan dan 17 persen melihat konsolidasi harga. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.