Note

Bernilai Rp846 Miliar, Bendungan yang Dibangun Waskita Resmi Beroperasi

· Views 22

Pasardana.id - Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (26/8/2024). Bendungan yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk tersebut diyakini sangat dibutuhkan masyarakat.

Presiden mengatakan ke depannya, air akan menjadi sebuah hal sangat penting. Maka manajamen pengelolaan air di semua provinsi bakal menjadi fokus pemerintah, salah satunya melalui pembangunan bendungan.

“Fokus pertama untuk air baku bagi kehidupan kita, kedua irigasi bagi sawah-sawah yang kita miliki. Ketiga untuk reduksi banjir, kalau memang masih ada banjir di daerah (sekitar bendungan) itu,” ujar Jokowi dalam Peresmian Bendungan Margatiga di Lampung Timur, Lampung, Senin (26/8/2024).

Ia mengungkapkan, total anggaran yang digunakan membangun bendungan tersebut sebesar Rp846 miliar. Kemudian, sambungnya, bendungan memiliki luas genangan mencapai 2.313 Hektar (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.

“Sangat besar sekali (Bendungan Margatiga). Kita harapkan bendungan yang ke-44 saya resmikan dalam 10 tahun terakhir ini bisa berfungsi (dengan baik),” kata dia.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menambahkan, Bendungan Margatiga turut mendukung lumbung pangan nasional di Kawasan Lampung. Itu karena, suplai air yang berkelanjutan dari bendungan membuat petani bisa menanam dua sampai tiga kali dalam setahun.

Secara keseluruhan, kata dia, bendungan tersebut akan mengairi Daerah Irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 Hektar (Ha). “Daerah tersebut mencakup DI Jabung Kiri seluas 5.638 Ha dan DI Jabung Kanan sebesar 10.950 Ha,” tutur pria yang akrab disapa Oho tersebut.

Selama pengerjaan Bendungan Margatiga, lanjutnya, tim Waskita menerapkan inovasi Building Information Modelling (BIM) atau Dimension of Digital Construction. Produk BIM yang diimplementasikan pada proyek itu mencakup Reality Modelling pada tahap digital surveying, lalu 3D Modelling, Shop Drawing, serta As-Built Model pada saat produksi.

Pada tahap Sequencing and Simulation, diterapkan 4D Sequence, Work Method Statement, dan 6D Sustainability. Berikutnya pada bagian 5D Quantity Take-off diimplementasikan 5D QTO, Marking Progress, juga monitoring pekerjaan.

Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan Document Approval, Document Collaboration, Issue Coordination, dan Digital Asset Handover. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.

“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” jelas Oho.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.