Pengusaha Keramik Curhat ke DPR: Kami Sedang Tidak Baik-baik Saja
![Pengusaha Keramik Curhat ke DPR: Kami Sedang Tidak Baik-baik Saja](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202408/4549bc4042d7514dfe07a0fac21ee67b472ff3cc.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Industri keramik sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Pemicunya, banjir produk keramik impor.
Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) Edy Suyanto mengatakan kinerja industri keramik turun pada semester I 2024 menjadi 62%, dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 69%.
"Kami mencatat bahwa di tahun 2023, di posisi tahun lalu adalah 69%, di semester I 2024 menurun di angka 62%," kata Edy, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Bersama Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Senin (26/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya Edy ada tiga sektor pada industri keramik perlu mendapatkan perhatian khusus. Pertama untuk keramik Ubin, berada di tingkat utilisasi di 62%, lalu tableware di 47% atau mencapai rekor terendahnya, dan sanitary di 54,3%.
"Kinerja tiga sektor industri ASAKI sampai pertengahan 2024 ini, mohon izin kami laporkan, sedang tidak baik-baik saja," ujarnya.
Namun, menurut Edy, pengusaha masih optimistis industri bisa bangkit saat penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk impor, khususnya impor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China. Targetnya, pada tahun ini utilisasi bisa naik hingga rata-rata 70%.
"Memperhatikan kondisi PMI Manufaktur RI yang turun dan kinerja industri keramik nasional yang sedang terpuruk, kami mohon izin, kami membutuhkan dan memohon perhatian dan dukungan pemerintah dalam hal ini kebijakan pemerintah yang berani konsisten dan pro industri dalam negeri," terang Edy.
Kebijakan yang dimaksud antara lain BMAD, tindak pengamanan atau safeguard dan pembatasan impor untuk produk yang dapat diproduksi dalam negeri seperti produk ubin keramik untuk melindungi industri lokal dari persaingan tidak sehat.
Untuk pembatasan impor sendiri, harapannya volume impor yang akan dibatasi. Ekspektasi awal ASAKI, bisa diturunkan hingga 70-80% BMAD. Dengan demikian, ia yakin angka impor bisa turun hingga 50%.
"Kami masih cukup optimistis meski utilisasi hanya 62%, kami yakin ini bisa berangsur pulih dan bangkit jika BMAD untuk produk keramik impor RRT itu segera diterapkan dan harapan ASAKI tingkat utilisasi bisa mencapai 70% di akhir tahun ini dan meningkat jadi 80% di 2025 mendatang," pungkas Edy.
(shc/hns)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.