Empat Saham Bank Raksasa Tertekan Aksi Ambil Untung
IDXChannel – Empat saham bank raksasa terimbas aksi ambil untung (profit taking) dalam lanjutan sesi II, Selasa (27/8/2024), sejalan dengan memerahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menurut data Bursa Efek Indonesai (BEI), pukul 14.34 WIB, saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melemah 2,83 persen ke Rp5.150 per saham, menghentikan penguatan dua hari beruntun.
Kendati melemah, dalam sepekan, saham BBRI masih menguat 3,54 persen dan dalam sebulan meningkat 9,74 persen.
Tren kenaikan saham BBRI akhir-akhir ini seiring investor asing kembali mengakumulasi kepemilikan. Nilai beli bersih (net buy) asing di BBRI selama sepekan mencapai Rp2,79 triliun dan dalam sebulan Rp1,23 triliun di pasar reguler.
Saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), terkoreksi 2,71 persen, usai naik dua hari berturut-turut.
Dalam sepekan, BBNI minus 1,37 persen. Namun, dalam sebulan masih menghijau 8,59 persen.
Dana asing masuk ke BBNI dengan nilai net buy Rp362,01 miliar dalam sepekan dan Rp310,92 miliar dalam sebulan belakangan.
Setali tiga uang, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merosot 1,42 persen dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyusut 1,21 persen.
Sementara, IHSG melemah 0,62 persen ke 7.560. IHSG mengalami koreksi usai sempat menembus puncak tertinggi (all-time high/ATH) di level 7.619,90 pada perdagangan intraday Senin (26/8/2024), tepatnya pukul 15.07.
Aliran Dana Asing
Pasar saham Indonesia dalam tren kenaikan akhir-akhir ini seiring kembali masuknya aliran dana asing (foreign inflows) di tengah menguatnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Investor asing membukukan beli bersih (net buy) di bursa saham Tanah Air senilai Rp5,99 triliun di pasar reguler selama sepekan terakhir.
Dalam sebulan, net buy asing mencapai Rp10,46 triliun.
Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkali-kali menembus rekor tertinggi.
Dalam sepekan, IHSG berhasil tumbuh 0,42 persen dan dalam sebulan meningkat 4,47 persen.
Nilai tukar rupiah sudah menguat lebih dari 4 persen selama sebulan belakangan.
Pada Senin pagi, pukul 09.20 WIB, mata uang Garuda sempat menguat ke Rp15.289 per USD, yang merupakan level terkuat sejak September 2023.
Penguatan rupiah ini seiring investor asing yang masuk ke pasar obligasi RI di tengah potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).
Pandangan Nomura
Analis dari Nomura Holdings Inc menyarankan agar investor mulai mengurangi eksposur mereka di saham yang melantai di bursa China dan mengalihkan investasinya ke Indonesia dan Malaysia.
Seiring dengan rekomendasi tersebut, saham di Malaysia dan Indonesia saat ini dianggap lebih menjanjikan dan dinaikkan peringkatnya menjadi "overweight" dari sebelumnya "netral."
Hal ini, mengutip Bloomberg, Senin (26/8/2024), sebagian besar disebabkan pandangan Chetan Seth dan rekannya di Nomura bahwa kedua pasar di Asia Tenggra tersebut akan lebih diuntungkan dari penurunan suku bunga AS.
Di sisi lain, rekomendasi untuk saham MSCI China diturunkan menjadi "netral" dari "overweight."
Rekomendasi ini muncul di tengah meningkatnya minat investor asing terhadap saham Indonesia dan Malaysia. Kedua pasar tersebut diperkirakan akan mencatatkan arus masuk modal untuk bulan kedua berturut-turut.
Sementara, pasar saham China telah melemah dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan indeks MSCI turun sekitar 3,6 persen sejak akhir Mei.
Hal tersebut terjadi karena investor khawatir tentang kondisi ekonomi China yang goyah dan dampak berkepanjangan dari penurunan sektor properti.
"Saatnya telah tiba untuk menambah secara signifikan investasi di pasar ASEAN," tulis Seth dan timnya dalam riset yang dirilis Senin, merujuk pada kawasan Asia Tenggara.
Nomura menyebut investasi di Indonesia sebagai mungkin cara terbaik untuk memanfaatkan kebangkitan minat terhadap saham di pasar berkembang seiring dimulainya pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal yang jelas bahwa pemotongan suku bunga akan dilakukan pada September mendatang.
Sebelumnya mereka juga menaikkan rekomendasi untuk saham Taiwan pada Desember, dan indeks Taiex telah naik sekitar 25 persen sepanjang 2024.
Sebagai perbandingan, indeks MSCI Asia Pacific hanya naik sekitar 9,8 persen dalam periode yang sama, sementara MSCI China hanya naik 2,7 persen.
Dana asing tercatat membeli saham Indonesia senilai USD874 juta secara bersih hingga Kamis di Agustus ini, sementara sekitar USD240 juta diinvestasikan ke saham Malaysia, menurut data dari Bloomberg.
Nomura mempertahankan target akhir tahun untuk indeks MSCI Asia ex-Japan di level 707, yang menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan banyak perubahan dari level saat ini.
Mereka juga mencatat, "Kenaikan yang mungkin terjadi akan dibatasi oleh ketidakpastian terkait pemilu AS." (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.