Pasardana.id - Presiden terpilih Prabowo Subianto menjadikan ketahanan pangan jadi fokus program pemerintahannya ke depan.
Untuk itu, koordinasi pun telah dilakukan.
Demi menjalankan rantai pasok pangan dan penguatan ketahanan pangan ini, Prabowo akan berfokus mencetak dua jenis komoditas pangan baru, yaitu padi dan jagung.
Dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR pada Selasa, (27/8) kemarin, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, program ini telah diakomodasi dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2025.
“Seluas 435 ribu hektare untuk padi, 250 ribu hektare untuk jagung,” ujar Menkeu.
Bendahara Negara ini menyebutkan, bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp 124,4 triliun untuk program lumbung pangan atau food estate ini.
“Terutama untuk pembukaan lahan pangan baru yang dilengkapi bendungan dan irigasi, juga untuk membangun lumbung pangan dan akses pembiayaan kepada petani serta menciptakan cadangan pangan nasional,” terang Menkeu Sri Mulyani.
Sementara untuk lumbung pangan, Sri Mulyani mengatakan, ada dua program prioritas Prabowo lainnya.
Ia menyebut empat program itu meliputi makan bergizi gratis, sekolah unggulan, dan ketahanan pangan.
"Makan bergizi gratis desainya untuk mendukung sumber daya manusia yang cerdas, dan menghidupkan perekonomian lokal, regional, daerah, serta bertumpu pada UMKM ," kata Sri Mulyani.
Sedangkan program revitalisasi sekolah yang disiapkan anggarannya sebesar Rp 20,3 triliun ini untuk menuntaskan perbaikan ruang kelas dan sekolah yang mengalami kerusakan.
“Serta menugaskan kepada Kementerian PUPR, diambil alih oleh satu kementerian dalam mengeksekusi perbaikan ruang kelas dan target rehabilitasi sekolah mencapai 2 ribu,” tukas Menkeu.
Diketahui, program lumbung pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini sempat bermasalah dan gagal panen.
Dari data yang berhasil dihimpun, pada 23 Januari 2024 lalu, Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Tengah (Walhi Kalteng) menyebutkan, bahwa proyek food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang digarap oleh Kementerian Pertahanan gagal total.
Walhi Kalteng pun telah meninjau lokasi lumbung pangan dimaksud.
Kunjungan itu untuk membuktikan kliam calon wakil presiden Gibran Rakabumi Raka yang mengatakan, proyek besutan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang kini menjadi presiden terpilih tersebut telah berhasil.
Namun, fakta di lapangan tidak seperti itu.
Direktur Walhi Kalteng, Bayu Herinata mengatakan, sejak 2021-2023 tidak pernah ada singkong yang dihasilkan dari food estate Gunung Mas yang lahan berpasir tersebut.
Untuk menutupi kegagalan tersebut, menurut Bayu, pemerintah berupaya menanam ulang singkong dan jagung.
Jagung tersebut kemudian dipanen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beberapa hari lalu.
Sementara, dari informasi yang diterimanya, kata Bayu, jagung tersebut bukan untuk konsumsi langsung tetapi untuk bahan baku industri pengolahan pangan.
"Tapi poinnya, fakta di lapangan, food estate Gunung Mas tidak berhasil. Padahal sudah membuka hutan," ucap Bayu.
Karena itu, menurut Bayu, proyek food estate tidak perlu dilanjutkan.
"Tidak relevan, tidak ada urgensi untuk dilanjutkan," tuturnya.
Hot
No comment on record. Start new comment.