Bursa Asia Turun Lagi, Tunggu Kabar dari AS
IDXChannel – Bursa saham Asia kembali turun pada perdagangan Rabu pagi (28/8/2024), menunggu kabar dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), terutama soal laporan laba raksasa chip Nvidia.
Menurut data pasar, pukul 09.45 WIB, indeks Nikkei Jepang melemah 0,23 persen, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,89 persen, Shanghai Composite terdepresiasi 0,21 persen.
Kemudian, Straits Times Index Singapura terbenam 0,53 persen, Kospi Korea Selatan minus 0,43 persen, dan ASX 200 Australia memerah 0,45 persen.
Semalam, tiga indeks utama Wall Street naik. Dow Jones menguat tipis 0,02 persen, S&P 500 0,16 persen, dan Nasdaq tumbuh 0,16 persen.
Nilai pasar Nvidia melonjak berkat dominasinya dalam perangkat keras komputasi yang mendukung kecerdasan buatan. Harga sahamnya naik sekitar 3000 persen sejak 2019, dan dengan kapitalisasi pasar mencapai USD3,2 triliun, pergerakan saham ini memengaruhi seluruh pasar.
Pendapatan kuartal II-2024 diperkirakan akan berlipat ganda, meskipun hal itu mungkin masih mengecewakan ekspektasi.
Harga opsi menunjukkan para trader memperkirakan pergerakan nilai pasar sekitar 10 persen—atau USD300 miliar—kemungkinan menjadi pergerakan pendapatan terbesar dari perusahaan mana pun, sepanjang masa.
“Laporan laba dari perusahaan yang disebut sebagai 'perusahaan paling penting di dunia' ini akan menentukan apakah Wall Street akan mencapai rekor tertinggi baru,” kata analis Capital.com Kyle Rodda, sembari menambahkan, hal tersebut akan menjadi penentu arah sektor teknologi.
"Pendapatan dan panduan penjualan perusahaan ini menjadi barometer belanja modal AI, dengan implikasi terhadap kesehatan perusahaan teknologi besar lainnya," ujarnya.
Secara global, pelemahan dolar AS karena antisipasi penurunan suku bunga AS telah mengangkat sebagian besar mata uang lainnya, karena pasar melihat suku bunga jangka pendek AS, yang saat ini di atas 5,25 persen, memiliki potensi penurunan terbesar.
Futures suku bunga memperkirakan penurunan suku bunga AS sebesar 100 basis poin tahun ini, dan pekan lalu Ketua Fed Jerome Powell menyetujui dimulainya penurunan suku bunga dalam waktu dekat dengan mengatakan "saatnya telah tiba".
Nada ini berbeda dengan kehati-hatian Bank of England (BOE), yang membantu poundsterling menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik, dengan kenaikan 4,1 persen sejak awal tahun.
Poundsterling mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada Selasa malam hari di USD1,3269 dan tetap mendekati level tersebut pada Rabu.
"Inflasi sektor jasa Inggris masih sangat tinggi," kata Jane Foley, ahli strategi senior di Rabobank, dalam sebuah catatan.
"Menurut pandangan kami, BoE kemungkinan hanya akan menurunkan suku bunga sekali setiap kuartal ke depan," katanya, dibandingkan dengan perkiraan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin dalam empat kuartal berturut-turut mulai September hingga Januari. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.