Harga CPO Naik Lagi, Intai Level MYR4.000 per Ton

avatar
· Views 123
Harga CPO Naik Lagi, Intai Level MYR4.000 per Ton
Harga CPO Naik Lagi, Intai Level MYR4.000 per Ton. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives menguat pada perdagangan Jumat (30/8/2024), melanjutkan kenaikan sehari sebelumnya.

Menurut data pasar, per pukul 10.39 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,19 persen ke MYR3.989 per ton.

Baca Juga:
Harga CPO Naik Lagi, Intai Level MYR4.000 per Ton Manfaatkan Momentum Ekspektasi Penurunan Suku Bunga AS, Lirik Saham Valuasi Murah

Dalam sepekan, harga CPO sudah terapresiasi lebih dari 3 persen.

Trader minyak sawit David Ng menyebutkan, kekhawatiran terkait produksi yang lebih lemah dalam beberapa pekan terakhir juga mempengaruhi sentimen pasar.

Baca Juga:
Harga CPO Naik Lagi, Intai Level MYR4.000 per Ton AS Menjauh dari Resesi, IHSG dan Rupiah Tak Kompak Hari Ini

"Kami melihat level support CPO di MYR3.830 per ton dan resistance di MYR4.000 per ton," katanya, dikutip Bernama, Kamis (29/8).

Sementara, analis senior Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa, mengatakan, aksi beli yang sporadis dan kinerja yang kontras di Bursa Komoditas Dalian China membantu menopang pasar.

Baca Juga:
Harga CPO Naik Lagi, Intai Level MYR4.000 per Ton Baru Sehari Kunci Dibuka, Saham SINI Kena Suspensi Lagi

"Namun demikian, kenaikan lebih lanjut tertahan oleh penguatan ringgit terhadap dolar AS. Ekspor minyak sawit diperkirakan akan berakhir lebih rendah bulan ini," ujarnya kepada Bernama, Kamis (29/8).

Di sisi lain, mengutip Trading Economics, Kamis (29/8), cuaca kering dan pohon sawit yang menua di produsen utama Indonesia menimbulkan kekhawatiran mengenai penurunan panen dalam waktu dekat.

Secara bersamaan, presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menyebut aturan deforestasi Uni Eropa, yang berpotensi mengurangi impor minyak sawit Indonesia, sebagai berkah tersembunyi.

Ke depan, Indonesia akan memanfaatkan lebih banyak produksi minyak sawit untuk meningkatkan campuran biodiesel. Hal tersebut seiring Prabowo berharap meluncurkan kebijakan wajib pencampuran minyak sawit 50 persen ke dalam solar alias biodiesel (B50) tahun depan.

Di India, sebagai importir minyak sawit terbesar di dunia, permintaan yang kuat diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa bulan mendatang, karena negara tersebut bersiap menghadapi musim perayaan antara September hingga November.

Namun, kenaikan harga tertahan oleh tanda-tanda ekspor yang melemah, dengan data survei kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk 25 hari pertama Agustus turun antara 14,1 persen hingga 14,9 persen dibandingkan Juli. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.

Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.
avatar
Reply 0

Leave Your Message Now

  • tradingContest