Saham Konstruksi Semringah Lagi, WIKA Naik 20 Persen
IDXChannel – Saham emiten konstruksi, termasuk BUMN Karya, kembali berjaya dalam lanjutan sesi I, Senin (2/9/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.32 WIB, saham konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) meningkat 21,03 persen ke Rp472 per saham.
Pada Jumat (30/8), saham WIKA menguat tajam 16,07 persen.
Selain soal kemajuan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di pemerintahan anyar, rebalancing indeks MSCI untuk periode September 2024—yang efektif per hari ini—juga kembali mengerek saham WIKA.
Diwartakan sebelumnya, menurut keterangan tertulis, 12 Agustus 2024, WIKA masuk ke indeks MSCI Small Cap.
Selain WIKA, emiten tambang BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)—yang turun ke daftar indeks MSCI Small Cap dari indeks MSCI Global Standard—juga masuk indeks MSCI Small Cap.
Kemudian, nama-nama anyar lainnya juga menjadi konstituen anyar indeks MSCI Small Cap.
Sebut saja, emiten produsen olahan susu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), emiten rumah produksi alias perfilman PT MD Entertainment Tbk (FILM), dan emiten tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
“Segala perubahan akan berlaku terhitung sejak penutupan 30 Agustus 2024, tanggal efektif 2 September 2024,” jelas keterangan tertulis MSCI.
Pengumuman evaluasi MSCI selanjutnya akan diberitahukan pada 7 November 2024.
Kinerja keuangan teranyar WIKA juga menunjukkan perbaikan.
WIKA mencatatkan laba bersih Rp402 miliar di semester I-2024 efek keuntungan dari restrukturisasi pinjaman senilai Rp3,94 triliun.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/8/2024), WIKA mengalami penurunan pendapatan sebesar 18,6 persen dari Rp9,25 triliun menjadi Rp7,53 triliun. Laba bruto WIKA pun ikut tergerus 21 persen dari Rp779 miliar menjadi Rp645 miliar.
Namun, perseroan tercatat memperoleh penghasilan lain-lain sebesar Rp4,38 triliun. Dari komponen ini, yang terbesar berasal dari keuntungan restrukturisasi pinjaman sebesar Rp3,94 triliun dan pemulihan penurunan nilai Rp361 miliar.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, pendapatan WIKA ditopang oleh segmen infrastruktur dan gedung Rp3,46 triliun, industri Rp2,29 triliun, serta energi dan industrial plant Rp1,2 triliun.
WIKA juga memperoleh pendapatan yang cukup besar dari proyek-proyek pemerintah. Hal tersebut tercermin dari pendapatan perseroan yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp970 miliar dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp406 miliar.
WIKA mencatat beban yang cukup tinggi seperti beban usaha Rp484 miliar (+7,3 persen), beban lain-lain Rp1,15 triliun (-5,8 persen), beban keuangan Rp1,86 triliun (+5,1 persen), dan beban rugi ventura bersama Rp1,07 triliun.
Dengan demikian, WIKA mencatat laba bersih Rp402 miliar, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang merugi Rp1,88 triliun.
Kabar tersebut juga menyengat anak usaha WIKA, WTON, yang mendaki 16,67 persen dan WEGE 12,20 persen.
Selain itu, saham BUMN Karya lainnya, PTPP dan ADHI, turut menghijau, masing-masing naik 14,54 persen dan 11,84 persen.
Saham WSBP juga tumbuh 9,09 persen, sedangkan saham anak usaha PTPP, PPRE, terapresiasi 14,29 persen. Emiten swasta macam ACST naik 6,56 persen, JKON 5,66 persen, TOTL 2,36 persen, dan NRCA 0,56 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.