Pasardana.id - Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia, punya banyak potensi ekonomi syariah yang belum tercapai oleh pemerintah.
Padahal, jika potensi ekonomi syariah ini bisa digarap secara maksimal, Indonesia bahkan bisa menjadi pemain utama di dunia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin melihat, pemahaman atau masyarakat Indonesia yang tercatat sebanyak 236 juta jiwa penduduk Muslimnya atau 84,35 persen dari total populasiya, atas ekonomi syariah juga masih rendah.
"Potensinya sangat besar, tapi memang realisasinya belum seperti potensi yang kita miliki," ujar Ma'ruf Hotel di Jakarta, Selasa (3/9).
Kata Ma'ruf, banyak hambatan yang membuat ekonomi syariah tak berkembang di dalam negeri. Mulai dari regulasi, kurangnya insentif bagi pekaku usaha halal, hingga dana sosial yang belum optimal.
"Zakat saja sekitar Rp270 triliun per tahun. Wakaf itu Rp180-an (triliun). Tapi itu baru potensinya dan belum kita realisasikan," imbuh dia.
Terkini, hanya satu industri dalam keuangan syariah yang berkembang pesat yaitu keuangan syariah.
Ma'ruf pun menyebut, keuangan syariah juga menopang sebagian dari ekonomi nasional. Selain itu, keuangan syariah di RI sangat beragam banyaknya produk yang bisa dijangkau oleh masyarakat.
Meski begitu, Ma'ruf menilai, perlu dukungan semua pihak untuk bisa mengembangkan industri ekonomi syariah ini.
"Di sini lah saya kira peran dan kontribusi semua pihak untuk memberikan pandangan mendalam dan identifikasi peluang, serta memberikan masukan dan rekomendasi untuk mengatasi tantangan dan kekurangan yang masih ada," tandas dia.
Hot
No comment on record. Start new comment.