Harta Djaya (MEJA) Kejar Target Pendapatan Rp65 Miliar di 2024

IDXChannel - PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) masih optimistis bakal mampu mengejar target pendapatan sebesar Rp65 miliar hingga akhir 2024 nanti.

Optimisme tersebut didasarkan pada prospek kinerja yang diyakini masih cukup menjanjikan. Hal tersebut diperkuat dengan sejumnlah strategi bisnis yang telah disiapkan oleh Perseroan.

Baca Juga:

Bos Harta Djaya Karya (MEJA) Sebut IPO Bawa Dampak Positif, Ini Buktinya

Optimisme tersebut disampaikan oleh Direktur Utama MEJA, Richie Adrian, dalam Public Expose Insidentil Perseroan, yang digelar Jumat (30/8/2024).

Public Expose Insidentil sengaja digelar menyikapi suspensi saham Perseroan yang dijatuhkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tangal 28 Agustus 2024.

Baca Juga:

Laba Harta Djaya Karya (MEJA) Tergerus 67,39 Persen Selama Semester I-2024

Dalam kesempatan tersebut, Richie memaparkan kondisi dan kinerja terkini Perseroan, serta menyampaikan strategi Perseroan untuk kedepannya.

Pada sesi awal, Perseroan menjelaskan kinerja Perseroan selama enam bulan terakhir. Perseroan sendiri berhasil mencetak pertumbuhan dari sisi kinerja operasional yang signifikan. Perseroan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp22,7 miliar pada semester I-2024.

Baca Juga:

Resmi Melantai di BEI, Harta Djaya Karya Raih Dana Rp49,44 Miliar

"Kami telah berhasil mencetak peningkatan pendapatan sebesar 37 persen dalam enam bulan terakhir 2024 jika dibandingkan dengan tujuh bulan berjalan pada 2023," ujar Richie.

Pada kesempatan yang sama, Perseroan juga menyajikan rencana strategis untuk masa depan. Ini dimulai dengan penjelasan terkait industri infraststruktur di Indonesia yang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu belakang. 
Selain itu, Perseroan juga menyajikan rencana strategis Perseroan dalam kedepannya. Perseroan berencana untuk terus meningkatkan menjalin kemitraan dengan beberapa institusi pemerintahan dan swasta. Hal ini dianggap sebagai peluang berharga bagi Perseroan.

Selain kemajuan operasionalnya, Perseroan juga menyajikan beberapa proyek potensial yang dapat didapatkan oleh Perseroan dalam jangka waktu dekat dan menengah.

"Salah satu proyek potensial yang akan kita kerjakan dalam akhir tahun ini adalah dari PT Rukun Raharja Tbk, dimana proyek ini dapat berdampak signifikan dalam peningkatan pendapatan Perseroan pada tahun ini," ujar Richie.
 
Richie juga menyampaikan bahwa fluktuasi signifikan harga saham yang menyebabkan suspense saham Perseroan pada hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2024, yang merupakan murni pergerakan dinamika pasar.

"Pergerakan harga saham bukan dampak perubahan operasional Perseroan dan merupakan aktivitas pasar semata," ujar Richie.

(taufan sukma)