Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Kembali Terkoreksi
![Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Kembali Terkoreksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/9d7eda9c4b2c7a33be7ba081ec6225135a12d551.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung bergerak beragam di awal perdagangan Kamis (5/9/2024), seiring investor masih ragu untuk kembali masuk ke aset berisiko di awal September yang penuh gejolak.
Menurut data pasar, pukul 09.20 WIB, Indeks Nikkei Jepang 225 turun 0,53 persen.
![Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Kembali Terkoreksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/b9cb814c83e224c69548ddb5c8b7b521553defd0.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Investor juga mencerna data yang menunjukkan upah riil di Jepang meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada Juli, memperkuat ekspektasi Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga lagi sebelum akhir 2024.
Selain itu, pasar saham Negeri Sakura tersebut terus tertekan oleh penguatan yen yang telah naik lebih dari 2 persen sejak hari Selasa.
![Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Kembali Terkoreksi](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/3266a2dd6e092393ade64849ae60a3eac2497190.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Berbeda dengan Nikkei, sejumlah indeks lainnya menguat. Sebut saja, Kospi Korea Selatan terapresiasi 0,70 persen, ASX 200 Australia meningkat 0,222 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,04 persen.
Kemudian, indeks Shanghai Composite bertumbuh tipis 0,07 persen dan Straits Times Singapura menghijau 0,42 persen.
Kinerja Wall Street
Tiga indeks saham acuan AS ditutup bervariasi pada Rabu saat para pelaku pasar menganalisis data ekonomi terbaru dan komentar dari seorang pejabat bank sentral Federal Reserve (The Fed).
Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi 17.084,3, sementara S&P 500 terkoreksi 0,2 persen menjadi 5.520,1.
Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,1 persen menjadi 40.975. Sektor energi mengalami penurunan terbesar di antara sektor-sektor lainnya, sementara utilitas memimpin penguatan.
Jumlah lowongan pekerjaan di AS turun menjadi 7,67 juta pada akhir Juli, dari angka bulan sebelumnya yang direvisi turun menjadi 7,91 juta, menurut survei Job Openings and Labor Turnover (JOLTS) dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Konsensus dalam survei yang disusun oleh Bloomberg adalah 8,1 juta.
"Data ini memberikan bukti lebih lanjut tentang kondisi pasar tenaga kerja yang lebih dingin, namun tidak mengubah pandangan kami bahwa The Fed akan memulai proses normalisasi suku bunga" dengan pemotongan 25 basis poin pada 18 September, kata Oxford Economics dalam catatannya kepada klien.
Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun turun 12,2 basis poin menjadi 3,77 persen pada Rabu, sementara imbal hasil tenor 10 tahun berkurang 8,5 basis poin menjadi 3,76 persen.
Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan, pembuat kebijakan tidak dapat menunggu inflasi turun ke target 2 persen mereka sebelum mulai menurunkan suku bunga, karena hal itu akan berisiko mengganggu pasar tenaga kerja. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.