Saham Meratus Jasa (KARW) ARB 3 Hari Beruntun usai Rumor AD Ports Buntu
IDXChannel – Saham sektor bisnis logistik maritim PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) lagi-lagi tumbang dalam perdagangan Jumat (6/9/2024) pagi, seiring kabar penjajakan kolaborasi antara Meratus dengan AD Ports yang berbasis di Abu Dhabi menemui jalan buntu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.00 WIB, saham KARW turun tajam 9,87 persen ke Rp5.250 per saham atau menembus batas auto rejection bawah (ARB) untuk emiten dalam papan pemantauan khusus (PPK).
Papan pemantauan khusus sendiri memberlakukan sistem full call auction (FCA), yang terdiri dari 5 sesi (kecuali Jumat sebanyak 4 sesi), yang mengurangi transparansi transaksi dan likuiditas perdagangan.
Pada Rabu dan Kamis, saham KARW juga ARB, masing-masing minus 9,79 persen dan 9,69 persen, mengakhiri reli hingga auto rejection atas (ARA) 10 persen berjilid-jilid sebelumnya.
Saham KARW, yang bangkit dari level gocap seiring diakuisisi raksasa pelayaran RI Meratus, sukses terbang 11.000 persen sepanjang 2024, menjadikannya top gainers di tahun ini.
Sebelum adanya ARB dua hari beruntun ini, investor terus mengakumulasi saham KARW yang mendapat notasi khusus dari bursa di tengah ketatnya likuiditas dalam skema FCA selama 2024.
KARW memeroleh notasi khusus kriteria 5, yang berarti perusahaan memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir. Per 30 Juni 2024, ekuitas KARW minus Rp532,02 miliar.
Sebagai pengingat, per 1 Februari 2024, pemegang saham pengendali KARW adalah PT Saranakelola Investa (SKI) dari Group Meratus.
Saranakelola menjadi pengendali KARW usai mengambilalih 80,19 persen kepemilikan saham dari ICTSI Far East Pte. Ltd.
Pasca-akuisisi tersebut, PT ICTSI Jasa Prima Tbk berganti nama menjadi PT Meratus Jasa Prima Tbk.
Penjajakan Kerja Sama Terhenti
Diwartakan ShippingWatch, Rabu (4/9/2024), Grup pelayaran terbesar di Indonesia, Meratus, dan AD Ports telah sepakat untuk mengakhiri pembicaraan mengenai kemungkinan kerja sama, termasuk potensi pengambilalihan bisnis jalur pelayaran dan pelabuhan milik Meratus.
Pembicaraan mengenai kesepakatan bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dimulai setahun yang lalu dan semakin intensif pada November 2023 ketika Bloomberg melaporkan adanya kemungkinan akuisisi Meratus Line oleh AD Ports.
Menurut ShippingWatch, kedua belah pihak tidak pernah mengkonfirmasi adanya diskusi tersebut.
Namun, menurut informasi dari ShippingWatch, kedua perusahaan ini telah mengadakan pertemuan untuk mengeksplorasi apakah kolaborasi ini masuk akal, meskipun bukan untuk akuisisi penuh seperti yang sebelumnya diberitakan.
Setelah berbulan-bulan negosiasi, kedua perusahaan akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut, yang berarti tidak akan ada pembentukan lini feeder dan short-sea carrier yang lebih kuat.
"Saat ini kedua belah pihak telah mempertimbangkan kembali posisi dan strategi mereka," jelas sebuah sumber ShippingWatch.
Berpotensi Untungkan AD Ports
Bagi AD Ports yang memiliki kekuatan finansial, akuisisi bisnis Meratus bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat bisnis pengiriman di Asia, termasuk segmen kontainer.
Selain itu, Meratus, yang berbasis di Surabaya, termasuk dalam daftar terbatas perusahaan pelayaran Indonesia yang diizinkan untuk berlayar kabotase.
Pada November tahun lalu, Bloomberg dan Linerlytica melaporkan adanya pembicaraan dengan perkiraan nilai kesepakatan sekitar USD2 miliar (sekitar Rp32 triliun).
Masih mengutip ShippingWatch, dalam beberapa tahun terakhir, AD Ports telah mengakuisisi Safeen Feeders dan 80 persen saham di Global Feeder Shipping, yang terakhir dibeli pada November 2022 seharga USD 800 juta. Akuisisi ini menambah 39 kapal ke armada AD Ports.
Saat ini, Meratus mengoperasikan lebih dari 100 kapal feeder dan short-sea.
Jika armada Meratus dan AD Ports digabungkan, ini akan menciptakan perusahaan pengangkut yang mampu bersaing dalam ukuran dengan perusahaan seperti Unifeeder dari DP World atau X-Press Feeders berbasis di Singapura.
Terus Ekspansi
Meratus, yang dimiliki oleh keluarga Menaro, didirikan pada 1957 di Surabaya dan merupakan operator domestik terbesar.
Selain bisnis kontainer, Meratus juga menjalankan sejumlah aktivitas pelayaran dan maritim lainnya, termasuk pelabuhan, logistik, dan tanker.
Selama negosiasi dengan AD Ports, Meratus tetap berfokus untuk memperluas bisnis jalur pelayaran dan pelabuhannya dengan beberapa akuisisi.
Pada Mei 2024, perusahaan menerima kapal kontainer 396 TEU terbaru, yang kedua dari enam kapal baru.
Sejalan dengan kedatangan kapal ini, CEO Meratus, Farid Belbouab, menekankan tujuan perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur maritim yang memadai di Indonesia.
“Komitmen kami adalah memperkuat jaringan logistik di seluruh kepulauan, menyediakan akses yang lebih baik ke pelabuhan di daerah terpencil, dan merangsang aktivitas ekonomi lokal,” ujarnya.
Seperti disinggung di muka, pada Februari 2024 Meratus mengakuisisi perusahaan layanan manajemen pelabuhan PT ICTSI Jasa Prima (nama sebelumnya KARW). Melalui terminal Nusantara, Meratus mengoperasikan dua terminal domestik di Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas satu juta TEUs.
AD Ports juga terus mengakuisisi aset di industri maritim dan logistik. Pada November 2022, perusahaan ini membeli perusahaan logistik Spanyol, Noatum, dengan harga EUR660 juta.
Akuisisi Noatum meningkatkan kapasitas portofolio terminal global AD Ports Group sebesar 14 persen menjadi 9,7 juta TEUs pada 2023.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.