Note

Gerak Saham TOBA-ADRO Cs saat Harga Batu Bara Cari Pijakan

· Views 43
Gerak Saham TOBA-ADRO Cs saat Harga Batu Bara Cari Pijakan
Gerak Saham TOBA-ADRO Cs saat Harga Batu Bara Cari Pijakan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten batu bara utama bergerak beragam di sesi II perdagangan Jumat (6/9/2024), menandakan berkurangnya momentum positif di tengah harga batu bara belum kembali bertenaga.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.41 WIB, saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) meningkat 4,67 persen, saham PT TBS Energy Utama Tbk (TOBA) 3,24 persen naik, saham PT Resouces Alam Indonesia Tbk (KKGI) tumbuh 1,68 persen.

Baca Juga:
Gerak Saham TOBA-ADRO Cs saat Harga Batu Bara Cari Pijakan Spin Off UUS Direstui OJK, MSIG Life (LIFE) Dirikan Asuransi Jiwa Syariah Baru

Kemudian, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menghijau 1,01 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terapresiasi 0,57 persen, PT Indika Energy Tbk (INDY) 0,54 persen.

Berbeda, saham ITMG terkoreksi 0,27 persen, ADMR minus 0,78 persen, PTBA terkoreksi 1,45 persen, HRUM memerah 1,47 persen, BYAN merosot 1,49 persen, UNTR 1,73 persen, GEMS 1,92 persen, ADRO 3,35 persen, dan DOID 6,52 persen.

Baca Juga:
Gerak Saham TOBA-ADRO Cs saat Harga Batu Bara Cari Pijakan Indah Kiat (INKP) Lunasi Obligasi dan Sukuk Senilai Rp400 Miliar

Sementara, saham ABMM stagnan di Rp4.500 per saham.

Rebound Tipis

Baca Juga:
Gerak Saham TOBA-ADRO Cs saat Harga Batu Bara Cari Pijakan Peran Aktif KSEI dalam Pengembangan Pasar Modal Indonesia

Kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle pengiriman Oktober 2024 naik 0,79 persen secara harian ke level USD140,50 per ton pada Kamis (5/9), usai turun tiga hari beruntun.

Harga acuan batu bara Eropa juga naik pada perdagangan Kamis, sejalan dengan harga gas alam, setelah sebelumnya mencapai level terendah baru dalam enam pekan.

Namun, mengutip Montel, Kamis (5/9), pasokan yang melimpah dan permintaan yang lemah membatasi kenaikan tersebut.

Kontrak front-month batu bara API 2 terakhir menguat USD0,35 menjadi USD113,50 per ton, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 25 Juli di USD 112,95 per ton di Ice Futures, memperdalam level terendah enam pekan pada Rabu sebesar USD113 per ton.

“Sejak Juli, situasi pasokan telah membaik, dan batu bara semakin menjadi pengikut pasar gas,” kata seorang analis bahan bakar dari perusahaan energi Jerman kepada Montel.

Dia mencatat, satu-satunya pendorong harga batu bara saat ini adalah kekurangan gas.

"Saya tidak percaya batu bara lagi mengikuti fundamentalnya sendiri," ujarnya.

Harga gas acuan Eropa kembali naik dari level terendah satu bulan pada Kamis, setelah perpanjangan satu hari untuk pemeliharaan tahunan di Norwegia menyebabkan kekhawatiran di kalangan trader.

Kontrak front-month gas alam TTF terakhir naik EUR0,34 pada Kamis menjadi EUR36,14 per MWh di Ice Endex.

Proyeksi Batu Bara

Memang, harga batu bara Newcastle saat ini masih di atas asumsi pasar yang sebesar USD120 per ton, sebagaimana dicatat analis BCA Sekuritas dalam riset pada 12 Juli 2024.

BCA Sekuritas melihat arah harga batu bara pada semester II-2024 akan tetap tinggi, karena fenomena La Niña akan segera terjadi, dan harga batu bara secara historis diperdagangkan pada harga yang lebih tinggi selama peristiwa cuaca ini.

Meskipun broker milik Grup Djarum tersebut memperkirakan harga batu bara akan lebih rendah pada Juli dan Agustus (musim panas), pihaknya hanya memperkirakan rata-rata volatilitas harga batu bara bulanan antara kurang lebih USD1-USD3 per ton, sebelum naik mulai September dan seterusnya, seiring dengan memasuki musim hujan dan musim dingin.

Dari perspektif lainnya, Stockbit menilai, meskipun pasar condong pesimistis terhadap sektor batu bara dengan ekspektasi penurunan laba bersih signifikan pada 2024-2025, pihaknya melihat peluang investasi yang lebih positif.

Stockbit memperkirakan harga batu bara akan bertahan di kisaran USD130–USD135 per ton pada 2024–2025, lebih tinggi dari konsensus USD118–USD126 per ton, yang berimplikasi pada estimasi laba bersih yang lebih tinggi sekitar 5 sampai 30 persen dibandingkan konsensus.

Menurut analisis IEA, penurunan permintaan akan diimbangi oleh penurunan produksi. Sementara, kata Stockbit, kebutuhan listrik dari kendaraan listrik dan data center akan mempertahankan relevansi batu bara lebih lama.

Risiko utama dari prediksi di muka, masih mengikuti argumen Stockbit, adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di pasar utama batu bara.

Senada, Algo Research dalam artikel pada 13 Juni 2024 juga menjagokan sektor batu bara, mengingat adanya potensi peningkatan di paruh kedua 2024 seiring kenaikan harga gas alam, permintaan dari China, dan normalisasi ASP (average selling price/harga jual rata-rata).

Di lain pihak, sementara berfokus di satu emiten, DBS Sekuritas, dalam keterangan pada 28 Agustus 2024, masih memilih ADRO sebagai rekomendasi utama di antara perusahaan tambang batu bara.

DBS melihat adanya potensi peningkatan terhadap proyeksi laba di 2024, mengingat kenaikan indeks harga batu bara Newcastle yang dimulai sejak Juni karena pasokan dari Indonesia yang lebih rendah dari perkiraan.

Dengan indeks harga batu bara Newcastle bergerak di kisaran USD130-150 per ton, DBS memperkirakan ASP pada kuartal III-2024 akan lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.