Sepakati MRA dengan 21 Bank, Dirut Waskita: Harap Keuangan Stabil
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 perbankan Himbara dan swasta. Sejalan dengan hal tersebut, Waskita Karya mendapatkan persetujuan dari 21 kreditur perbankan terkait penyempurnaan atas MRA 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp26,3 triliun.
Dalam kegiatan ini, Waskita Karya juga mendapat persetujuan terkait Pokok Perubahan Perjanjian fasilitas Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) yang dilakukan oleh lima kreditur perbankan dengan nilai outstanding sebesar Rp 5,2 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengungkapkan pihaknya menargetkan restrukturisasi ini efektif pada September 2024. Setelah restrukturisasi efektif, perusahaan bisa mendapatkan kestabilan finansial yang lebih kuat.
"Kami berharap setelah penandatanganan itu dilakukan, perseroan dapat mencapai kestabilan keuangan dan dapat fokus melanjutkan program transformasi. Hal ini demi mewujudkan fundamental yang kuat dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan," ujar pria yang akrab disapa Oho dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).
Menurutnya, persetujuan restrukturisasi perusahaan ini menjadi titik penting dalam akselerasi laju penyehatan perseroan. Dengan begitu, Waskita Karya dapat fokus menyelesaikan proyek-proyek yang saat ini tengah dikerjakan.
Ia menambahkan Waskita Karya merupakan perusahaan kontraktor yang sudah lama berkontribusi signifikan terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan 118 gedung, 47 jalan tol, 20 jalan nasional, 16 jembatan, 12 bendungan, serta 24 infrastruktur lainnya.
Lebih lanjut, Oho menerangkan manajemen Waskita berkomitmen mengembalikan Waskita ke core business sebagai kontraktor murni. Perusahaan pun akan fokus memaksimalkan kapabilitas, pengalaman, dan keahliannya untuk mengerjakan proyek jalan, jembatan, gedung, infrastruktur, air, dan lainnya.
Selain itu, Waskita Karya berkomitmen memperkuat tata kelola perusahaan lewat penguatan di sisi Governance, Risk, dan Compliance (GRC). Termasuk mengedepankan integritas, akuntabilitas, dan transparansi.
Penguatan tersebut juga dilakukan dengan membentuk sejumlah komite untuk melakukan profiling proyek rendah risiko yang memiliki uang muka berskema pembayaran monthly payment. Waskita Karya memastikan kegiatan operasional sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.
"Waskita turut melakukan langkah-langkah perbaikan melalui strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan secara komprehensif dan berkelanjutan. Di antaranya melakukan sentralisasi procurement, engineering dan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan serta melakukan optimalisasi main power planning yang menyesuaikan dengan kinerja perusahaan, kegiatan operasional berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan," terangnya.
Ke depannya Waskita Karya berencana fokus pada divestasi untuk menurunkan kewajiban. Diketahui kini Waskita masih memiliki 10 ruas tol dalam grup usaha Waskita Toll Road.
"Waskita optimis dengan dukungan dari berbagai pihak terkait melakukan Divestasi atas sisa ruas Tol yang masih dimiliki Waskita. Proses Divestasi ini menjadi kunci dalam menurunkan kewajiban perusahaan," ujarnya.
Untuk diketahui, acara penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Menteri BUMN, Erick Thohir turut mengapresiasi upaya restrukturisasi Waskita Karya. Ia menyebut kerja keras perseroan selama dua tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan.
"Tentu kerja keras dua tahun hari ini terbukti bahwa kita berhasil untuk restrukturisasi. Saya ucapkan terima kasih kepada para bank yang men-support, kita bisa lihat tadi tidak hanya dari bank BUMN, ada bank swasta, bahkan bank internasional yang percaya bahwa kinerja kami di Kementerian BUMN terus membaik," kata Erick.
Diketahui, berbagai upaya Waskita Karya sejalan dengan lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir yang terus mendorong transformasi BUMN. Hal ini bertujuan agar seluruh perusahaan milik negara termasuk Waskita Karya memiliki bisnis yang lebih berkelanjutan.
Berdasarkan kinerja keuangan perseroan, pada kuartal II 2024 Waskita Karya mencatat pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun. Pendapatan itu ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp 3,12 triliun.
Ada pula penjualan beton atau precast yang berkontribusi sebesar Rp 610,96 miliar terhadap pendapatan perseroan. Kemudian ditambah oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp 563,34 miliar.
Selanjutnya, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen. Kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project. Ada 12 proyek IKN yang dikerjakan Waskita dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,7 triliun.
Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan
Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan
(akn/ega)
Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.