Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Nikkei Jatuh Hampir 2 Persen

IDXChannel – Bursa saham Asia terkoreksi pada Senin (9/9/2024), usai kekhawatiran akan kemungkinan resesi Amerika Serikat (AS) menekan Wall Street, meskipun futures saham AS pulih dari penurunan dan imbal hasil obligasi mulai keluar dari posisi terendahnya.
Menurut data pasar, pukul 09.00 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang turun tajam 1,89 persen, terkena dampak penurunan saham teknologi.

Selain Nikkei, Hang Seng Index Hong Kong melemah 1,48 persen, Shanghai Composite tergerus 0,75 persen.
Kemudian, indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,28 persen dan ASX 200 Australia melemah 0,70 persen.
Indeks terluas MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang terdepresiasi 1,2 persen setelah melemah 2,25 persen pekan lalu.
Di sisi lain, futures S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,2 persen setelah penurunan pada Jumat pekan lalu. Futures EUROSTOXX 50 terapresiasi 0,3 persen dan futures FTSE terangkat 0,5 persen.

Data indeks harga konsumen (CPI) dari China menunjukkan raksasa Asia ini tetap menjadi pendorong disinflasi global, dengan harga produsen turun 1,8 persen secara tahunan pada Agustus, lebih rendah dari perkiraan analis yang memprediksi penurunan 1,4 persen.
CPI juga meleset dari perkiraan dengan kenaikan hanya 0,6 persen untuk 2024, dengan hampir semua kenaikan berasal dari harga makanan dan harga barang naik hanya 0,2 persen, menunjukkan permintaan domestik yang masih lemah.
Fed fund futures turun ketika investor bertanya-tanya apakah laporan pekerjaan AS untuk Agustus yang beragam cukup untuk membuat Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin dalam pertemuan (FOMC) pekan depan.
Sejauh ini, pasar menunjukkan kemungkinan 33 persen untuk pemangkasan besar, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada Jumat lalu, meskipun Waller masih membuka opsi pelonggaran yang agresif.
“Kami melihat data ini menunjukkan pasar tenaga kerja terus melemah, tetapi kami tidak melihat tanda-tanda adanya penurunan cepat dalam kondisi yang memerlukan pemotongan suku bunga 50bp,” kata ekonom Barclays, Christian Keller.
“Yang penting, kami juga tidak melihat indikasi adanya minat untuk ini dalam komunikasi Fed,” ujarnya.
Keller menjelaskan, pihaknya tetap berpendapat The Fed akan memulai siklusnya dengan pemotongan 25 basis poin, diikuti dengan dua pemotongan 25 basis poin lagi pada dua pertemuan tersisa tahun ini, dan total 75 basis poin pemotongan tahun depan.
Investor jauh lebih dovish dan telah memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 113 basis poin sebelum Natal dan tambahan 132 basis poin untuk 2025.
Data tentang harga konsumen AS bulan Agustus pada Rabu seharusnya memperkuat argumen untuk pemangkasan suku bunga, dengan inflasi utama diperkirakan melambat menjadi 2,6 persen dari 2,9 persen.
Pada Selasa, Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik akan berdebat untuk pertama kalinya menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November mendatang.
Pasar juga sudah sepenuhnya memperkirakan adanya pemotongan seperempat poin dari Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, tetapi masih ragu apakah akan melonggarkan kebijakan lagi pada Oktober dan Desember. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.