Pasardana.id - Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank / ADB), Masatsugu Asakawa mengungkapkan, pihaknya telah menyetujui peta jalan baru yang ambisius untuk memandu evolusinya dan meningkatkan dukungannya terhadap berbagai tantangan utama yang dihadapi Asia dan Pasifik.
"Termasuk percepatan upaya memerangi perubahan iklim dan memperluas pembangunan sektor swasta," ujar Masatsugu, dalam keterangan tertulis, Senin (09/9).
Diketahui sebelumnya, pada September 2023 lalu, ADB menyetujui reformasi manajemen modal yang membuka kapasitas pendanaan baru sebesar USD100 miliar selama satu dekade mendatang.
"ADB menargetkan pembiayaan iklim secara kumulatif dari 2019 hingga 2030 mencapai USD100 miliar,” jelas Masatsugu Asakawa.
Ditambahkan, untuk mendorong respons kawasan terhadap perubahan iklim, ADB menargetkan pembiayaan iklim mencapai 50% dari total volume pembiayaan tahunan yang telah disepakati pada 2030.
Reformasi ini memperluas kapasitas komitmen baru tahunan ADB menjadi lebih dari USD36 miliar - sebuah peningkatan sekitar USD10 miliar, atau sekitar 40%.
Untuk memperluas pengembangan sektor swasta, ADB akan menargetkan total pembiayaan sektor swasta sebesar USD13 miliar pada 2030, atau tiga kali lipat dari volume saat ini.
Jumlah ini akan mencakup pembiayaan rekening sendiri dan semua mobilisasi langsung, termasuk minimal USD4,5 miliar dalam bentuk mobilisasi modal swasta langsung.
"Selain itu, ADB menargetkan 40% dari operasi yang dijamin pemerintah akan berkontribusi secara bermakna terhadap pembangunan sektor swasta pada 2030," ungkap Masatsugu.
Lebih lanjut Masatsugu menjelaskan, Tinjauan Jangka Menengah Strategi 2030 ADB adalah sebuah pembaruan strategi korporatnya untuk menguraikan bagaimana ADB akan bertransformasi dalam lanskap pembangunan yang berubah dengan cepat dan merespons berbagai tantangan yang mengancam visinya untuk mewujudkan kawasan yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Guncangan yang bertubi-tubi telah menggagalkan kemajuan pembangunan selama bertahun-tahun di Asia dan Pasifik.
Adapun ADB memperbarui visinya, memperluas kapasitas keuangannya, dan memodernisasi pendekatan operasionalnya untuk membantu para anggotanya merespons tantangan-tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Termasuk krisis iklim yang kian parah, krisis kesehatan masyarakat, serta kerentanan ekonomi dan fiskal. Dukungan kami sangat dibutuhkan saat ini, lebih dari sebelumnya," jelas Masatsugu.
Peta jalan baru ini menetapkan tingkat ambisi dan fokus yang belum pernah ada sebelumnya untuk kegiatan ADB.
Tinjauan ini mempertajam fokus strategis ADB dan menetapkan target korporat baru di berbagai bidang utama.
Hot
No comment on record. Start new comment.