Note

Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA

· Views 36
Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA
Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA. (Foto: BREN)

IDXChannel – Saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalami lonjakan harga yang signifikan sejak Agustus lalu. Posisinya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) nomor wahid pun semakin kokoh.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/9), pukul 09.43 WIB, saham BREN meningkat 5,81 persen ke Rp11.375 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp168,6 miliar dan volume perdagangan 15,3 juta saham.

Baca Juga:
Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA Saham Prajogo Pangestu Ramai Lagi, BREN dan PTRO Pimpin Kenaikan

Saham BREN rebound dari penurunan 0,46 persen pada Senin (9/9).

Dalam sepekan, saham emiten milik pengusaha kenamaan Prajogo Pangestu tersebut tumbuh 10,73 persen dan selama sebulan belakangan melesat 35,42 persen.

Baca Juga:
Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA Saham ITMG Turun 4 Persen saat Ex Date Dividen Interim

Saat ini, market cap BREN mencapai Rp1.521,82 triliun, masih menjadi yang tertinggi di bursa, di atas bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi kedua dengan valuasi Rp1.272,81 triliun.

Sementara, saham BBCA juga tumbuh 0,49 persen ke Rp10.325 per saham pada Selasa.

Baca Juga:
Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA Dibuka Hijau, IHSG Kembali Cetak Rekor Baru

Kabar terbaru, pada 2 September 2024, Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. (SEGHPL), yang merupakan entitas terkendali sepenuhnya oleh BREN, menandatangani Amended and Restated Facilities Agreement dengan Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).

Amandemen Perjanjian Fasilitas ini merupakan perpanjangan dan pembaruan atas Facilities Agreement senilai USD655 juta yang sebelumnya ditandatangani antara SEGHPL dan Bangkok Bank pada 11 Desember 2022.

Manajemen mengungkapkan, Facilities Agreement ini juga telah diungkapkan dalam prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan pada 3 Oktober 2023.

Beberapa ketentuan material diubah berdasarkan Amandemen Perjanjian Fasilitas ini.

Margin bunga diubah menjadi 2,50 persen di atas SOFR, dari sebelumnya 4 persen di atas LIBOR atau 4,42826 persen di atas SOFR.

Selain itu, tanggal pembayaran akhir diperpanjang menjadi 30 Agustus 2029, dari yang sebelumnya 14 Desember 2027.

Amandemen ini memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan karena adanya penurunan margin dalam Perjanjian Fasilitas tersebut.

Sebelumnya, BREN mengumumkan peresmian kerja sama dengan ACEN, perusahaan energi yang terdaftar secara publik dari Grup Ayala.

Kemitraan strategis kedua pihak disepakati untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan angin di seluruh Indonesia. 

Kemitraan strategis ini akan dilaksanakan melalui anak perusahaan ACEN, ACEN Indonesia Investment Holdings Pte. Ltd., dan anak perusahaan Barito Renewables, PT Barito Wind Energy.

Kemitraan ini dibangun berdasarkan akuisisi penting pada tahun 2024 dari tiga aset pengembangan energi angin yang berada di tahap akhir di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok.

Aset-aset ini secara kolektif menawarkan kapasitas potensial sebesar 320 MW energi angin, dilengkapi dengan solusi penyimpanan energi baterai canggih, yang siap meningkatkan stabilitas dan efisiensi jaringan di seluruh wilayah.

Diwartakan sebelumnya, Senin (26/8/2024), FTSE Global Equity Index Series telah merilis hasil evaluasi semi-tahunan untuk September 2024 yang akan berlaku mulai 23 September mendatang.

Kocok ulang ini membawa perubahan signifikan dalam indeks FTSE Indonesia, dengan beberapa perusahaan mengalami pergeseran dalam berbagai kategori.

Menurut keterangan tertulis, dalam kategori Large Cap, BREN bersama emiten bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil masuk ke dalam daftar.

Perubahan ini akan menjadi final pada 9 September 2024, dan hanya akan ada revisi dalam kondisi luar biasa sesuai dengan kebijakan FTSE Russell.

Saham Prajogo Lainnya Tersengat

Selain BREN, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) juga naik tajam sebesar 4,44 persen Rp14.100 per saham, memantul usai turun 1,10 persen kemarin.

Saham PTRO juga dalam uptrend yang kuat, dengan kenaikan 8,46 persen dalam sepekan dan lonjakan hingga 63,66 persen dalam sebulan.

Kabar terbaru, PTRO memperoleh pembaharuan kontrak jasa penambangan senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima (PBP), anak usaha PT Singaraja Putra Tbk (SINI).

Corporate Secretary PTRO Anto Broto mengatakan, kedua perusahaan sepakat untuk memperbaharui perjanjian kontrak kerja sama pada 3 Juli 2024.

"(Nilai kontrak) sekitar Rp17,4 triliun," kata Anto melalui keterbukaan informasi, Selasa (13/8/2024) lalu.

Anto menyebut, kontrak tersebut berlaku sesuai umur tambang PBP. Dia juga menegaskan, PBP tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PTRO.

Menurut Anto, kontrak ini akan berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan PTRO. Selain itu, kontrak ini juga selaras dengan target jangka panjang perseroan.

Anak usaha SINI, PBP sebelumnya menargetkan bisa memproduksi 26 juta ton batu bara dari 2024 hingga 2032. Dari produksi tersebut, PBD memprediksi pendapatan perseroan bisa mencapai USD1,95 miliar degan asumsi harga batu bara USD75 per ton.

SINI menunjuk Petrosea sebagai kontraktor tambang dengan perkiraan pengupasan lapisan sekitar 240 juta bank cubic meter (BCM).

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) turut menghijau 2,53 persen.

Kabar terbaru, CUAN mengumumkan perolehan fasilitas kredit bernilai jumbo.

Dalam keterbukaan informasi BEI, CUAN mendapat pinjaman berjangka dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencapai Rp775 miliar.

Utang ini memiliki waktu jatuh tempo pada 30 Agustus 2030, sebagaimana dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya dalam suratnya yang dibuat di Jakarta, Selasa (3/9).

"Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tersebut, perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp775 miliar," kata Robertus. 

Tidak ketinggalan, saham induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menghijau 2,29 persen.

Berbeda, saham petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) stagnan di Rp9.400 per saham. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.