Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.455 per USD, Ini Sederet Sentimen Pendukungnya

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2024) ditutup menguat ke Rp15.455 per USD. Mata uang garuda menguat 1 poin atau 0,01 persen dibandingkan Perdagangan sebelumnya. 

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menilai, dolar AS melemah karena mengantisipasi pemotongan suku bunga The Fed. 

Baca Juga:

Data Ekonomi AS Suram, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat 

"Namun dolar AS mendapat beberapa tawaran beli minggu ini, di tengah posisi sebelum pembacaan inflasi hari Rabu," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (10/9/2024).

Fokus minggu ini adalah pada data inflasi indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada Rabu, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi AS. Tanda-tanda meredanya inflasi kemungkinan akan memacu peningkatan taruhan pada suku bunga yang lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang.  

Baca Juga:

Rupiah Melemah ke Rp15.456 per Dolar AS di Tengah Wait and See Soal Keputusan The Fed

Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September juga menjadi pendorong utama nelemahnya dolar AS baru-baru ini, mengingat pemangkasan tersebut kemungkinan akan memicu siklus pelonggaran oleh Fed. 

Neraca perdagangan China secara tak terduga tumbuh pada Agustus karena menguatnya ekspor negara tersebut. Namun, impor yang lamban mengimbangi kegembiraan atas tren ini, mengingat hal itu menandakan permintaan yang lesu di negara tersebut. 

Baca Juga:

Bunga 1 Persen Berapa Rupiah? Begini Cara Menghitungnya pada Pinjaman Anda

Impor China secara keseluruhan menyusut 12,3 persen tahun-ke-tahun pada bulan Agustus, meskipun masih dalam wilayah positif selama delapan bulan pertama tahun ini.