Note

Saham Konstruksi Kompak Turun Tajam, WIKA Jatuh 11 Persen

· Views 33
Saham Konstruksi Kompak Turun Tajam, WIKA Jatuh 11 Persen
Saham Konstruksi Kompak Turun Tajam, WIKA Jatuh 11 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten konstruksi, termasuk BUMN Karya, serentak memerah hingga penutupan sesi I, Rabu (11/9/2024).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tumbang 11,50 persen ke level Rp400 per saham.

Baca Juga:
Saham Konstruksi Kompak Turun Tajam, WIKA Jatuh 11 Persen Saham Emiten Properti Bullish, PANI-SMRA Cs Hijau Lagi

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp118 miliar dan volume perdagangan 285 juta saham.

Sebelumnya, saham WIKA—yang melambung tinggi sejak Juli 2024—tersengat kabar rebalancing indeks MSCI untuk periode September 2024, yang efektif per 2 September, dan kemajuan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga:
Saham Konstruksi Kompak Turun Tajam, WIKA Jatuh 11 Persen AGII Susun Peta Jalan Hidrogen untuk Dukung NZE 2050

Diwartakan sebelumnya, menurut keterangan tertulis, 12 Agustus 2024, WIKA masuk ke indeks MSCI Small Cap.

Kinerja keuangan teranyar WIKA juga menunjukkan perbaikan.

Baca Juga:
Saham Konstruksi Kompak Turun Tajam, WIKA Jatuh 11 Persen Tiga Emiten Tersingkir dari Indeks ESG, Ada Milik Prajogo Pangestu 

WIKA mencatatkan laba bersih Rp402 miliar di semester I-2024 efek keuntungan dari restrukturisasi pinjaman senilai Rp3,94 triliun.

Dalam laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/8/2024), WIKA mengalami penurunan pendapatan sebesar 18,6 persen dari Rp9,25 triliun menjadi Rp7,53 triliun. Laba bruto WIKA pun ikut tergerus 21 persen dari Rp779 miliar menjadi Rp645 miliar. 

Namun, perseroan tercatat memperoleh penghasilan lain-lain sebesar Rp4,38 triliun. Dari komponen ini, yang terbesar berasal dari keuntungan restrukturisasi pinjaman sebesar Rp3,94 triliun dan pemulihan penurunan nilai Rp361 miliar. 

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, pendapatan WIKA ditopang oleh segmen infrastruktur dan gedung Rp3,46 triliun, industri Rp2,29 triliun, serta energi dan industrial plant Rp1,2 triliun.

WIKA juga memperoleh pendapatan yang cukup besar dari proyek-proyek pemerintah. Hal tersebut tercermin dari pendapatan perseroan yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp970 miliar dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp406 miliar.

WIKA mencatat beban yang cukup tinggi seperti beban usaha Rp484 miliar (+7,3 persen), beban lain-lain Rp1,15 triliun (-5,8 persen), beban keuangan Rp1,86 triliun (+5,1 persen), dan beban rugi ventura bersama Rp1,07 triliun.

Dengan demikian, WIKA mencatat laba bersih Rp402 miliar, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang merugi Rp1,88 triliun.

Kabar lainnya, WIKA melunasi obligasi dan sukuk yang jatuh tempo sebesar Rp896 miliar pada Senin (9/9/2024).

Pembayaran ini terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp571 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp325 miliar.

Hal ini juga sesuai dengan perjanjian antara WIKA dan para pemegang obligasi dan sukuk dalam perjanjian perwaliamanatan.

"Hingga saat ini WIKA konsisten mengupayakan pemenuhan pembayaran bunga secara tepat waktu kepada seluruh pemegang Obligasi dan Sukuk." kata Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, dalam keterangan di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Selain melakukan pembayaran pokok jatuh tempo, WIKA juga melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB II Tahap I sebesar Rp55,06 miliar.  

Sebelumnya WIKA juga telah melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB II Tahap II Tahun 2022 sebesar Rp46,51 miliar pada Senin (19/8/2024).

Penurunan signifikan saham WIKA, yang kerap menjadi penunjuk arah saham BUMN Karya dan konstruksi secara umum, turut menyeret saham sejenis.

Saham anak usaha WIKA, WTON melemah 6,78 persen dan WEGE tergerus 2,27 persen.

Sementara, saham konstruksi pelat merah PTPP terdepresiasi 5,42 persen, sedangkan ADHI minus 5,19 persen.

Tidak hanya itu, saham anak usaha PTPP, PPRE, berkurang 2,41 persen dan anak usaha WSKT, WSBP, memerah 4,76 persen.

Saham emiten konstruksi swasta juga tak luput dari aksi jual, dengan JKON terkoreksi 1,98 persen, ACST 0,82 persen, dan TOTL 0,81 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.