Note

Alam Sutera (ASRI) Paju Kinerja Sambut Perpanjangan Insentif Pajak, Begini Fundamental Sahamnya

· Views 21
Alam Sutera (ASRI) Paju Kinerja Sambut Perpanjangan Insentif Pajak, Begini Fundamental Sahamnya
Alam Sutera (ASRI) Paju Kinerja Sambut Perpanjangan Insentif Pajak, Begini Fundamental Sahamnya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) tengah memacu penjualan produk properti atas kebijakan perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 100 persen hingga akhir 2024.

Sejumlah proyek bakal dilanjutkan menyongsong paruh kedua 2024, seperti Alam Sutera 2 dan Suvarna Sutera. Terlebih, proyek The Gramercy dan Agra Cluster dinilai masih memberikan kontribusi menyambut kebijakan pemerintah yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7 tahun 2024.

"Perpanjangan insentif PPN 100 persen memberi ASRI dukungan tambahan pada 2H24 dengan penjualan unit diharapkan berasal dari Gramercy Alam Sutera dan Agra Cluster di Suvarna Sutera," tulis Equity Research Ciptadana Sekuritas Asia, Yasmin Soulisa dalam riset Alam Sutera Realty: Boost from bond refinancing and upcoming launching, Selasa (10/9/2024).

Sejatinya ASRI telah membukukan marketing sales senilai Rp1,2 triliun hingga semester I-2024, naik 20 persen year on year (YoY) dibandingkan periode sama tahun lalu. Apabila dibandingkan kuartalan, maka naik sekitar 6,7 persen QoQ.

Yasmin menilai marketing sales ASRI secara kumulatif lebih tinggi dari beberapa perusahaan properti sejenis, seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), hingga PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Segmen residensial masih berkontribusi utama terhadap marketing sales ASRI sebesar 84 persen atau senilai Rp996 miliar, yang dikontribusikan dari perumahan Alam Sutera dan Suvarna Sutera.

Sementara saat ini ASRI juga tengah mengembangkan proyek Escala, sebuah kawasan komersial seluas 19 ha, dengan target penjualan hingga 10 ha. "Jika terealisasi, ini akan meningkatkan pendapatan tahun ini secara signifikan," tutur dia.

Pada Juni 2024, ASRI juga baru saja mendapatkan pinjaman bank dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp3,9 triliun untuk melunasi obligasi dollar yang akan jatuh tempo pada 2025. Pelunasan ini dipercepat pada Juli 2024.

"Hal ini dilakukan sebagai bagian dari usaha perusahaan untuk memperkuat posisi neraca kami. Pasca pelunasan tersebut, kami tidak mempunyai lagi obligasi dollar sehingga mengeliminasi currency mismatch yang sebelumnya ada," ujar manajemen dalam paparan publik ASRI, 29 Agustus 2024

Bagi Yasmin, lokasi strategis Alam Sutera dapat menjadi 'game changer' terhadap masa depan pemain properti itu. Pihaknya mengestimasi ASRI mampu mengamankan pendapatan hingga Rp3,42 triliun akhir tahun ini, kendati proyeksi ini lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu.

Sementara ekspektasi laba bersih (net profit) dipangkas mencapai Rp298 miliar akhir tahun ini, dengan earnings per share (EPS) mencapai Rp15,2 per saham.

Yasmin menyematkan rating beli terhadap ASRI dengan target yang lebih tinggi sebesar Rp361 per saham, dari semula Rp151 per saham. Ini merupakan target jangka panjang hingga akhir 2025.

"TP FY25F kami sebesar Rp361/saham didasarkan pada diskon yang lebih rendah terhadap NAV sebesar 65 persen atau +1SD dari diskon rata-rata 5 tahun terakhir, yang mencerminkan pembaruan kepercayaan diri kepada pengembang properti," tulisnya.

Hingga Rabu (11/9/2024) pukul 15:37 WIB, saham ASRI turun 6,92 persen di Rp242 per saham.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.