Harga Emas Turun Tipis usai Rilis Data Inflasi AS

IDXChannel – Harga emas dunia terkoreksi pada perdagangan Rabu (11/9/2024), seiring dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) meningkat setelah laporan menunjukkan inflasi di Negeri Paman Sam melambat lebih dari yang diperkirakan bulan lalu.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun tipis 0,20 persn secara harian ke level USD2.511,67 per troy ons pada Rabu, usai menguat dua hari beruntun.

Baca Juga:

Inflasi AS Menunjukkan Penurunan di Agustus 2024 

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 2,5 persen secara tahunan (YoY) pada Agustus, turun dari 2,9 persen sebulan sebelumnya dan di bawah perkiraan konsensus sebesar 2,6 persen, menurut Marketwatch.

Sementara itu, CPI inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi yang volatil, tidak berubah dari Juli, naik dengan laju tahunan 3,2 persen, sesuai dengan perkiraan konsensus.

Baca Juga:

Google Gandeng Holocene Kurangi Emisi Karbon

Data ini memperkuat ekspektasi bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pekan depan, dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu waktu setempat.

Ini akan menjadi awal dari serangkaian pemotongan suku bunga yang diharapkan di tengah pasar tenaga kerja melambat.

Baca Juga:

Bank BRI (BBRI) Buyback 49 Juta Saham Sepanjang Agustus 2024

Dolar AS naik setelah laporan tersebut, dengan indeks dolar ICE menguat 0,07 poin menjadi 101,7.

Imbal hasil obligasi AS juga bergerak lebih tinggi, dengan surat utang bertenor dua tahun terakhir terlihat memberikan imbal hasil 3,675 persen, naik 6,8 basis poin, sementara imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun terapresiasi 2,9 basis poin menjadi 3,678 persen.

Selain soal data inflasi, penurunan emas juga usai debat sengit pada Selasa antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris.

"Kita berada di tengah kondisi ketidakstabilan, baik secara domestik maupun internasional," kata Jonathan Rose dari Genesis Gold Group, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (11/9).

Rose menambahkan, harga emas masih memiliki ruang untuk naik lebih jauh, mungkin mencapai hingga USD2.650 per troy ons. (Aldo Fernando)