Saham Batu Bara Berpesta, ADRO Melesat 12 Persen
![Saham Batu Bara Berpesta, ADRO Melesat 12 Persen](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/677a702f28210faafad26a31f8ed76139fe241d8.jpeg?x-oss-process=image/quality,q_70)
IDXChannel – Saham emiten batu bara naik tajam pada perdagangan Kamis (12/9/2024) di tengah penguatan harga komoditas acuannya dan kabar teranyar dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) naik hingga auto rejection atas (ARA) 24,62 persen.
![Saham Batu Bara Berpesta, ADRO Melesat 12 Persen](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/c0f63ee32511681f5469ed42680f68cd87fc84f1.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) meningkat 12,50 persen, dengan nilai transaksi jumbo Rp1 triliun, tertinggi hingga penutupan sesi I.
Kabar terbaru, Adaro berencana melakukan pemisahan bisnis (spin-off) batu bara termal dengan menjual kepemilikan sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
![Saham Batu Bara Berpesta, ADRO Melesat 12 Persen](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/d82b8f1441690c3c3dbdbfbb8a9b41eab9306acd.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Diketahui ADRO menguasai 99,99 persen saham AAI. Saat ini melalui AAI, ADRO memiliki sejumlah korporasi tambang batu bara termal yakni PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai, yang memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
Melalui AAI, ADRO juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
![Saham Batu Bara Berpesta, ADRO Melesat 12 Persen](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202409/c3f4fa3d4c5e1d2e77010b29d444ac725500c66e.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Langkah spin-off ini dinilai dapat membantu AAI dan pilar non-batu bara termal untuk mengakselerasi bisnis hijau ADRO, terkhusus untuk mendapatkan akses pembiayaan, dan biaya pendanaan yang lebih kompetitif terhadap proyek yang lebih kompetitif.
"Perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green," kata manajemen dalam prospektus, Kamis (12/9/2024).
Secara detail, ADRO bakal melepas 99,99 persen saham AAI, dengan rentang harga terendah USD2,45 miliar dan maksimal USD2,63 miliar. Harga penawaran menggunakan volume weighted average price atau harga rata-rata tertimbang AAI.
Dalam prospektus, ADRO berniat untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis terhadap pilar non-pertambangna batu bara. Hal ini, terang manajemen, akan menciptakan portofolio bisnis yang seimbang, dan perlindungan lebih baik bagi perseroan di seluruh fase siklus bisnis.
"Perseroan juga berkomitmen untuk memiliki sekitar 50 persen total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia." terang manajemen.
Demi memuluskan transaksi ini, ADRO bakal mengajukan izin kepada investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024.
Saham anak usaha ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) tumbuh 1,97 persen. Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yang merupakan pemegang saham ADRO, ikut melambung 12,50 persen.
Selain itu, saham FIRE mendaki 9,90 persen, TOBA 5,56 persen, INDY 4,55 persen, HRUM 4,26 persen, MBAP 4,05 persen, BUMI 3,19 persen.
Nama lainnya, saham ABMM menghijau 3,19 persen, ABMM 3,11 persen, PTBA 3,01 persen, DOID 2,84 persen, MCOL 1,85 persen, UNTR 1,33 persen, ITMG 1,06 persen, DSSA 0,96 persen, dan KKGI 0,88 persen.
Pada Rabu, kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle pengiriman Oktober 2024 naik 0,29 persen ke level USD136 per ton. Dalam seminggu, batu bara masih minus 2,44 persen.
Penguatan harga batu bara terjadi seiring terapresiasinya kontrak gas acuan Eropa stabil pada Rabu.
Hal tersebut, mengutip Montel, Rabu (11/9), seiring kekhawatiran terhadap pasokan dan prakiraan cuaca yang lebih dingin mengimbangi permintaan yang lemah yang menyebabkan harga turun ke level terendah enam minggu sebelumnya.
Kontrak gas alam front-month di hub TTF Belanda terakhir diperdagangkan naik EUR0,13 menjadi EUR35,72 per megawatt-jam (MWh) di ICE Endex. Sebelumnya, harga sempat turun ke EUR 34,67 per MWh, level terendah sejak 30 Juli.
"Peningkatan suhu dingin jangka pendek di Eropa pekan ini meningkatkan kebutuhan pemanasan dan mendorong harga naik," kata Stewart Spink, seorang trader energi di Northern Gas & Power, kepada Montel.
Dia juga mencatat, "kemungkinan aliran LNG akan terbatas karena Badai Francine." (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.