Pasardana.id - Emiten yang bergerak dalam bidang pertambangan, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (IDX: ADRO) berencana melepas kepemilikan sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia atau AAI (dahulu bernama PT Alam Tri Abadi) senilai US$2,45 miliar atau setara Rp37,8 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (11/9) disebutkan bahwa, rencana tersebut dilakukan seiring dengan tujuan Adaro (ADRO) untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis pada pilar pertambangan non batu bara dan ekonomi hijau.
"Ini akan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi perseroan di seluruh fase siklus bisnis serta menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang," tulis manajemen ADRO.
Lebih lanjut dijelaskan, hal tersebut juga sebagai komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060 atau lebih awal dengan berbagai upaya.
Terlebih, perseroan telah berkomitmen untuk memiliki sekitar 50% total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada 2030, yang akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia.
"Untuk mendukung komitmen tersebut, Perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung dibawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green," tutur manajemen.
Adapun PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) merupakan perusahaan yang seluruhnya atau sebanyak 99,9999% sahamnya dimiliki oleh ADRO yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara termal yang terintegrasi.
Dalam aksi tersebut, ADRO akan melepas seluruh sahamnya dengan mempertimbangkan hasil penilaian saham dari penilai independen sebesar US$2,45 miliar (Rp37,8 triliun) atau setara 31,8% dari total ekuitas perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, total aset AAI berkontribusi sebesar US$5,43 miliar atau setara 52,9% dari jumlah posisi aset ADRO.
Selain itu, AAI juga berkontribusi sebesar US$922,7 juta atau setara 104,8% terhadap laba bersih ADRO hinga pertengahan tahun ini.
Melalui AAI, Perseroan memiliki saham-saham pada beberapa perusahaan lain yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai, yang memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
AAI juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
Rencananya, ADRO akan meminta persetujuan investor dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024 mendatang untuk memuluskan aksi korporasi ini.
Hot
No comment on record. Start new comment.