Emiten Rokok Menunggu Keputusan Cukai, Simak Prospek GGRM dan HMSP
IDXChannel - Kinerja emiten di sektor tembakau alias rokok pada enam bulan pertama tahun 2024 di bawah ekspektasi setelah pendapatan emiten secara agregat turun 3,7 persen.
Pendapatan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) anjlok 10,4 persen menjadi Rp50 triliun dengan penurunan terbesar pada segmen SKM 12,3 persen. Adapun pendapatan dari PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) tumbuh tipis 3 persen, tertolong pertumbuhan segmen SKT yang naik 19,5 persen.
"Dari sisi profitabilitas, laba bersih secara agregat turun sebesar 39,7 persen, jauh dari perkiraan dengan tingkat run-rate 27,7 persen," kata Analis MNC Sekuritas, Raka Juniko W. dalam riset bertajuk "Tobacco Sector: A Biting Year Ahead" dikutip Kamis (12/9/2024).
Laba bersih GGRM anjlok hingga 71,9 persen pada semester I-2024 sebesar Rp925 miliar sementara laba bersih HMSP juga terkoreksi sebesar 11,6 persen menjadi Rp3,3 triliun.
Menurut Raka, anjloknya laba bersih kedua emiten rokok tersebut disebabkan penundaan penyesuaian harga rokok. Di tengah tingginya tarif cukai rokok, GGRM dan HMSP terpaksa harus mengorbankan profitabilitas karena daya beli yang lesu dan upaya mengamankan pangsa pasar.
"Sementara belanja operasional naik sebesar 2,9 persen sehingga makin menekan lebih lanjut kinerja bottom-line," kata Raka.
GGRM menaikkan harga jual rata-rata sebesar 0,4 persen di kuartal II dan HMSP sebesar 2,3 persen. Kenaikan tipis harga ini bahkan tak cukup untuk menahan laju penurunan penjualan. HMSP mencatat volume penjualan turun 2,7 persen sementara GGRM turun 14,5 persen di tengah penurunan volume penjualan rokok secara nasional sebesar 7,2 persen menjadi 106,1 miliar batang.
Raka mencatat, target penerimaan cukai dalam RAPBN 2025 sebesar Rp244 triliun, naik 5,9 persen dibandingkan outlook APBN 2024 yang sebesar Rp230 triliun. Dengan kenaikan ini, dia memperkirakan potensi kenaikan tarif cukai masih ada, terutama untuk segmen SPM dan SKM.
"Kami melihat skenario kenaikan cukai pada 2025 dan 2026 yakni SPM 5 persen, SKM 5 persen, dan SKT 0 persen. Kami yakin tarif cukai ini akan makin menekan profitabilitas ke depan," kata Raka.
Atas alasan itu, Raka pun menurunkan rating sektor rokok menjadi NEUTRAL sambil menunggu soal kepastian cukai rokok. Dia menetapkan status HOLD untuk saham HMSP dengan target harga Rp800 sementara GGRM SELL dengan target harga Rp14.100.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.