Indah Kiat (INKP) Merasa Dirugikan atas Serbuan Duplex Board Impor
IDXChannel - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dilaporkan mengajukan permohonan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait impor produk kertas karton kemasan dupleks (duplex board).
Laporan tersebut sudah diproses oleh Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), lembaga yang berada di bawah Kemendag yang bertugas menyelidiki soal dugaan dumping.
Ketua KADI Danang Prasta Danial mengungkapkan, lembaganya telah memulai penyelidikan atas impor duplex board dari Korea Selatan (Korsel), Taiwan, dan Malaysia untuk dua kode dalam Harmonized System (HS), ex.4810.32.90 dan ex.4810.92.90.
Danang menyebut, berdasarkan bukti awal yang diajukan Indah Kiat, terdapat indikasi dumping produk duplex board dan kerugian material yang dialami oleh pemohon. Selain itu, terdapat hubungan sebab akibat antara kerugian yang dialami pemohon dengan impor dumping yang berasal dari negara yang dituduh
"Berdasarkan informasi dari pemohon kerugian dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja industri dalam negeri yang mengalami penurunan selama periode 2021-2023," katanya lewat keterangan resmi dikutip Senin (16/9/2024).
Kerugian tersebut, kata Danang, ditunjukkan dengan sejumlah indikator seperti menurunnya angka penjualan dan laba, harga dalam negeri, volume produksi, pangsa pasar, produktivitas, kapasitas terpakai, jumlah tenaga kerja, Return on Investment (RoI), dan kemampuan meningkatkan modal.
Ihwal penyelidikan, Danang menambahkan, KADI juga telah menyampaikan informasi terkait dimulainya proses tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti industri dalam negeri, importir, eksportir atau produsen yang diketahui, dan perwakilan pemerintahan di negara tersebut. Sementara hasil akhir penyelidikan jika terbukti akan berupa tarif tambahan impor.
“Bagi pihak lainnya yang belum diketahui dalam permohonan penyelidikan, KADI memberikan kesempatan kepada para pihak tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam penyelidikan,” ujar Danang.
Dalam laporan keuangan 2023, emiten kertas milik Sinar Mas Group itu membukukan pendapatan Rp53,7 triliun, turun 13,9 persen dari 2022 yang sebesar Rp62,4 triliun.
Sementara laba bersih INKP pada periode yang sama anjlok 52,5 persen dari Rp13,4 triliun pada 2022 menjadi Rp6,3 triliun pada 2023.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.