Kinerja RS Siloam (SILO) Berpeluang Tumbuh, Begini Prospek Sahamnya

IDXChannel - Kinerja PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) berpeluang tumbuh pada semester II-2024 meski laba pada semester pertama turun 37,56 persen secara tahunan (yoy).

Pendapatan SILO pada periode Januari-Juni 2024 tumbuh 13,9 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp6,01 triliun dibandingkan Rp5,28 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

EBITDA RS Siloam juga meningkat 11,2 persen menjadi Rp800 miliar berkat penurunan biaya dokter sebesar 5 persen dan biaya medis sebesar 2,2 persen, dengan EBITDA margin juga naik menjadi 26,8 persen.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menyebut, secara fundamental SILO masih bisa mencatatkan pertumbuhan walaupun secara laba turun 37,56 persen.

"Jika secara valuasi pbv masih dibawah rata-rata peers dengan harga yang sudah tinggi, kami merekomendasikan untuk trading buy dengan target 3.020-3.080 tetap perhatikan jika ada penurunan ke area support 2.830-2.810 jika bisa break down support ada potensi harga melanjutkan penurunan," kata Abdul Azis saat dihubungi IDX Channel, Senin (16/9/2024).

Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya, melihat adanya peluang pertumbuhan untuk SILO dari rumah sakit barunya yang akan dilaunching pada paruh kedua 2024. Ini berpotensi meningkatkan trafik pasien dan mendongkrak profitabilitas.

Namun, tingkat suku bunga yang tinggi dan pelemahan nilai tukar Rupiah dapat meningkatkan biaya berbasis dolar AS. Ditambah adanya kemungkinan kenaikan biaya dokter dengan masuknya dokter asing.

Pada perdagangan Jumat (13/9/2024) saham SILO menguat 2,43 persen ke harga Rp2.950 dengan nilai transaksi Rp90,83 miliar.

Dalam sepekan saham RS Siloam sudah turun 14,49 persen dan tumbuh 35,32 persen secara year to date (ytd). Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp28,37 triliun dengan PER 61,04 dan PBVR 4,82.

(DESI ANGRIANI)