Harga Minyak Naik Satu Persen di Tengah Pasokan Ketat
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Senin (16/9/2024) seiring pasokan yang ketat akibat pengurangan produksi di Teluk Meksiko dan Libya mengimbangi data ekonomi lemah dari China.
Penguatan harga minyak menjelang keputusan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang ditunggu-tunggu pasar pekan ini.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 1,14 persen secara harian ke level USD73,00 per barel, sedangkan minyak WTI terapresiasi 1,76 persen ke USD70,48 per barel pada Senin.
Kenaikan ini terjadi meskipun China, sebagai importir minyak terbesar dunia, akhir pekan lalu melaporkan serangkaian laporan ekonomi lemah.
Menurut data terbaru, produksi industri negara itu melemah pada Agustus, sementara penjualan ritel dan harga rumah baru kembali turun.
Permintaan yang lemah dari China menjadi alasan di balik penurunan proyeksi permintaan 2024 oleh OPEC, Badan Informasi Energi (EIA), dan Badan Energi Internasional (IEA) pekan lalu.
Harga minyak Brent telah turun 18 persen dalam enam bulan terakhir akibat perlambatan ekonomi China, meskipun permintaan global tetap lebih tinggi dari produksi.
“Pekan lalu, IEA dan OPEC dalam laporan bulanan mereka, meskipun dalam berbagai derajat, sepakat bahwa permintaan minyak di masa depan terlihat semakin bermasalah, dengan sebagian besar kekhawatiran berasal dari kondisi ekonomi China," kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Senin (16/9).
"Kekhawatiran itu kembali terbukti relevan saat data akhir pekan terus menunjukkan ekonomi yang melemah," ujarnya.
Pasokan tetap ketat, dengan ekspor Libya masih terganggu akibat perebutan kekuasaan antara dua pemerintahan yang bersaing di negara Afrika Utara itu.
Sementara produksi di Teluk Meksiko masih dalam tahap pemulihan pasca badai Francine pekan lalu.
Regulator lepas pantai AS melaporkan pada Senin, 213.204 barel per hari produksi minyak di Teluk masih offline, atau 12 persen dari total produksi di wilayah tersebut.
Namun, perhatian utama masih tertuju pada kemungkinan pemotongan suku bunga yang signifikan di AS pada Rabu sore, saat berakhirnya pertemuan dua hari komite kebijakan Fed.
Alat CME Fedwatch menunjukkan probabilitas 65 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, dan 35 persen kemungkinan untuk pemangkasan 25 basis poin. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.