Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Saham-saham AS diperdagangkan bervariasi pada hari Senin (16/09/24) karena para investor bersiap menjelang FOMC MEETING minggu ini, di mana bank sentral AS tersebut kemungkinan akan memulai siklus pemotongan suku bunga pertama dalam 4,5 tahun.
Dow Jones Industrial Average yang terdiri dari 30 saham naik 228 poin, atau 0,55%, sekaligus mencatatkan rekor tertinggi baru.
Indeks acuan S&P 500 naik tipis 0,1%, sementara NASDAQ Composite yang didominasi saham Teknologi turun 0,51%.
Pasar juga agak nervous menyusul laporan tentang upaya pembunuhan kedua terhadap calon presiden dari Partai Republik, DONALD TRUMP, meskipun mantan presiden itu tidak terluka.
Secara mingguan, meskipun data inflasi AS sulit turun ketiga indeks utama Wall Street tersebut mencatat kinerja yang kuat pekan lalu didukung buyback saham sektor Teknologi berkapitalisasi besar dan bangkitnya kembali hype atas kecerdasan buatan (AI / artificial intelligence).
S&P 500 melonjak 4% minggu lalu, sementara Dow Jones Industrial Average naik 2,6%, keduanya mendekati rekor tertinggi.
Nasdaq Composite meroket hampir 6%, tetapi tetap jauh di bawah puncak yang dicapai awal tahun ini.
MARKET SENTIMENT: Ada dua kubu pelaku pasar terkait besaran pemotongan suku bunga: persentase peluang pemotongan 50bps dan 25bps sama-sama berkisar 50%, demikian menurut CME Fedwatch. Langkah hari Rabu waktu setempat (Kamis dini hari WIB) kemungkinan akan menjadi penentu rencana The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter, karena bank sentral berhadapan dengan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dan pasar tenaga kerja. Namun, data ekonomi terbaru menunjukkan US CPI tetap sulit turun, secara bulanan & CORE CPI. Suku bunga yang lebih rendah juga diperkirakan akan memberikan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi pasar saham dalam beberapa bulan mendatang. Nanti malam akan ada indikator penting dari AS: Retail Sales (Aug) yang diperkirakan akan terkontraksi, namun sebaliknya Industrial & Manufacturing Production (Aug) justru bertumbuh positif.
KOMODITAS: Harga MINYAK naik pada hari Senin menjelang pemotongan suku bunga The Fed, meskipun kekhawatiran lesunya permintaan global kerap membatasi potensi naik yang signifikan. Kontrak BRENT naik 1,9% menjadi USD 72,94 / barel, sementara futures minyak mentah US WTI menguat 2,3% menjadi USD 69,29 / barel. Suku bunga yang lebih rendah sejatinya mendukung pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya dapat membantu menjaga permintaan bahan bakar AS tetap kuat dalam beberapa bulan mendatang. Namun demikian, data ekonomi CHINA yang dirilis akhir pekan menunjukkan kelemahan ekonomi lebih lanjut di negara pengimpor minyak terbesar di dunia, sementara produksi minyak mentah di TELUK MEXICO dilanjutkan setelah BADAI FRANCINE, meskipun hampir seperlima dari produksi minyak mentah tetap tidak beroperasi.
MARKET ASIA & EROPA: Data yang dirilis selama akhir pekan menunjukkan produksi industri dan penjualan eceran CHINA turun lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Pengangguran meningkat, sementara harga rumah turun selama satu bulan berturut-turut. Data tersebut meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan berkepanjangan di ekonomi terbesar Asia, yang selanjutnya melemahkan sentimen terhadap negara dan pasar regional. Beberapa negara ASIA masih akan menutup pasar keuangannya hari ini karena public holiday sejak Senin kemarin (di antaranya adalah China & South Korea), oleh karena itu perhatian para pelaku pasar akan lebih terpusat ke EROPA, di mana ada laporan ZEW Economic Sentiment (Sept) untuk JERMAN & EUROZONE.
INDONESIA: hari ini menantikan data Trade Balance (Aug) dan terutama memantau lekat2 pertumbuhan Ekspor – Impor nasional di mana prediksi memperkirakan kedua angka tsb akan menurun dibanding bulan Juli. IHSG sendiri masih on track dalam uptrend-nya, konsisten melaju di atas MA10 selaku Support terdekat ( di angka 7722 now); walaupun gerakannya menyusuri plafon Resistance dari pola PARALLEL CHANNEL-nya. Pekan lalu, IHSG kembali catatkan rekor demi rekor baru sampai tibalah pada titik tertinggi sepanjang masa: 7833.
TARGET AKHIR TAHUN dari analis NH Korindo Sekuritas untuk skenario bullish sudah kembali tercapai bahkan baru di kuartal ketiga tahun ini.
Aliran dana asing yang membanjiri market sepanjang 2024 sudah mencapai angka IDR 4.17 triliun (RG market), yang mana IDR 2.53 triliun disumbangkan oleh sepekan terakhir.
Menyongsong pemotongan suku bunga The Fed, RUPIAH masih nyaman di bawah 15400 / USD.
Analis NH Korindo Sekuritas kembali mengingatkan strategi set your Trailing Stop sambil let your profit run, mengantisipasi pullback market begitu rate cut resmi diketok palu oleh The Fed (“buy on rumour, sell on news”) .
“IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke Resistance berikutnya,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (17/9).
Hot
No comment on record. Start new comment.