Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (17/9/2024), usai libur pada Senin (16/9) di tengah penguatan ringgit Malaysia.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives merosot 1,06 persen ke MYR3.736 per ton, hingga pukul 15.05 WIB.
Harga CPO sudah turun tiga hari berturu-turut, membuat kinerja sepekan minus 3,30 persen.
Kontrak CPO ini mendekati level terendahnya dalam sebulan, seiring sentimen pasar yang jelas melemah setelah keputusan India untuk menaikkan bea impor minyak nabati.
Menurut Trading Economics, Selasa (17/9), per 14 September, India memberlakukan bea masuk dasar sebesar 20 persen pada minyak sawit mentah, minyak kedelai mentah, dan minyak bunga matahari mentah.
Langkah ini secara efektif meningkatkan total bea impor ketiga minyak tersebut menjadi 27,5 persen dari sebelumnya 5,5 persen, karena adanya tambahan Surcharge Infrastruktur Pertanian dan Kesejahteraan Sosial India.
Namun, momentum penurunan harga sedikit tertahan oleh kekuatan minyak saingan di CBoT, sementara Bursa Dalian di China masih tutup karena libur.
Di sisi lain, harga minyak mentah meningkat untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh tanda-tanda penurunan pasokan dari Libya serta prospek pemotongan suku bunga yang lebih agresif oleh The Fed AS minggu ini.
David Ng, seorang trader minyak sawit, mencatat bahwa permintaan yang lesu, terutama dari China dan India, disebabkan oleh penurunan harga minyak kedelai.
"Dengan demikian, harga CPO [selama pekan ini] diperkirakan akan bergerak antara MYR3.750 dan MYR3.920," katanya kepada Bernama.
Demikian pula, trader senior minyak sawit dari Interband Group of Companies, Jim Teh, memperkirakan harga CPO akan lebih rendah pekan ini karena tingginya stok.
Hal itu merujuk pada laporan terbaru Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang mengungkapkan, stok minyak sawit Malaysia meningkat menjadi 1,83 juta ton pada Agustus 2024.
"Selain dari permintaan yang lemah dari China dan India, permintaan fisik masih akan datang dari Pakistan, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Timur Tengah," ujarnya. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.