Angkasa Buana Jual 261 Juta Saham FUTR Jelang Akuisisi
IDXChannel - PT Angkasa Buana Lestari melakukan aksi jual saham besar-besaran di tengah rencana perubahan pengendali tak langsung di PT Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR).
Direktur Utama FUTR Martha Rebecca mengatakan, Angkasa Buana menjual 261,54 juta saham FUTR lewat pasar negosiasi dengan harga Rp45 per saham. Nilai transaksi tersebut mencapai hampir Rp13 miliar.
"Perseroan menerima Laporan Perubahan Kepemilikan Saham PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk yang ditembuskan oleh PT Angkasa Buana Lestari kepada Perseroan pada tanggal 11 September 2024," katanya lewat keterbukaan informasi dikutip Rabu (18/9/2024).
Transaksi dilakukan pada 10 September 2024 yang melibatkan broker J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (YB) selaku pembeli dan Wanteg Sekuritas (AN) selaku penjual. Sejak 27 Agustus 2024 tercatat, transaksi nego pada saham FUTR cukup aktif di luar Angkasa Buana dengan total transaksi mencapai Rp80 miliar, terutama AN yang bertindak sebagai penjual.
Martha pun menegaskan, proses transaksi tersebut bukan dilakukan dan tidak melibatkan pengendali perseroan, PT Digital Futurama Global (DGF). Dengan kata lain, posisi kepemilikan saham pengendali atas saham FUTR tak berubah yakni 51,22 persen.
Penjualan Angkasa Buana dilakukan di tengah proses negosiasi antara PT Investasi Gemilang Maju (IGM) selaku pemilik tak langsung dengan PT Hexa Prima Nusantara (HPN). Jika negosiasi ini berhasil, maka HPN yang dimiliki oleh Halim Suwandi akan menjadi pemilik baru FUTR.
Calon pemilik baru, kata Martha, berencana melebarkan sayap bisnisnya ke bidang media digital dan periklanan. HPN juga tidak memiliki rencana delisting untuk menjadi perusahaan tertutup atau membubarkan FUTR pasca akuisisi. Dengan demikian, prosedur Mandatory Tender Offer (MTO) untuk menyerap sisa saham akan tetap dilakukan pemilik baru.
Nama Angkasa Buana sendiri baru muncul dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada Juni 2024. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pada 20 Juni, DGF melepas 212 juta sahamnya kepada Angkasa Buana.
Dengan transaksi tersebut, porsi saham DGF di FUTR berkurang dari 54,54 persen menjadi 51,22 persen. Adapun porsi saham Angkasa Buana di FUTR yang sebelumnya 4,35 persen meningkat menjadi 7,67 persen. Dengan porsi kepemilikan kembali di bawah 5 persen, maka transaksi jual beli Angkasa Buana di saham FUTR tak wajib dilaporkan.
Berdasarkan, harga saham FUTR melesat hampir tiga kali lipat dari Rp17 menjadi Rp63 per saham. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang dimiliki Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhi M. Massardi itu pun ikut terkerek naik menjadi lebih dari Rp400 miliar.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.