Anak Usaha Garudafood (KEJU) Mau Jual 5,99 Juta Saham Treasuri Lewat Pasar Negosiasi

IDXChannel - PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) berencana menjual saham hasil pembelian kembali (buyback) atau treasuri. Produsen keju dengan merek Prochiz itu telah menuntaskan proses buyback hampir 6 juta saham pada 12 Agustus 2024.

Corporate Secretary Mulia Boga Raya Peter Wiradjaja mengatakan, perseroan akan melepas 5.988.400 saham treasuri atau setara 0,39 persen dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan. Namun, penjualan tersebut tidak akan dilakukan di pasar reguler.

"Perseroan bermaksud untuk menjual atau mengalihkan saham hasil pembelian kembali yang akan dilakukan di luar Bursa Efek melalui pasar negosiasi," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (19/9/2024).

Dalam penjualan saham tersebut, kata Peter, pihak yang akan membeli saham KEJU ada lima orang, yakni Tina Andriani Tanudjaja, Levina Florence, Eva Rosmiaty, Herlina Setyawati, dan Ferry Haryanto. Peter mengklaim, kelima orang tersebut tak memiliki badan usaha dan tak terafiliasi dengan perseroan.

"Pelaksanaan penjualan saham akan dilakukan secara bertahap dimulai dari tanggal 26 September 2024 sampai dengan selesai," ujarnya.

Peter pun memastikan harga penjualan saham treasuri tersebut akan mengikuti POJK 29/2023 dimana harga pengalihan saham tidak lebih rendah dari harga rata-rata buyback. Sebagai informasi, 5,99 juta saham treasuri tersebut dibeli pada periode 24 April 2024 hingga 12 Agustus 2024.

Mulia Boga Raya saat ini dimiliki oleh PT Garudafood Putraputri Jaya Tbk (GOOD) setelah diakuisisi pada 14 Oktober 2020. Saat itu, Garudafood mengakuisisi sebanyak 55 persen saham KEJU dari pemegang saham lama senilai Rp953,7 miliar sehingga menempatkannya sebagai pemegang saham utama sekaligus pengendali perseroan.

Hingga semester I-2024, penjualan KEJU mencapai Rp607 miliar, tumbuh 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp476 miliar. Sementara laba bersihnya sebesar Rp66 miliar, melesat 83 persen dibandingkan semester I-2023 sebesar Rp36 miliar.

(Rahmat Fiansyah)